Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Keluarga Khong Guan, Benarkah Datanya?

Kompas.com - 25/09/2018, 09:04 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video berdurasi 1 menit 50 detik mengenai cerita keluarga di logo merek Khong Guan, viral di media sosial. Video tersebut mengisahkan kegundahan hati dua anak mengenai sosok bapaknya yang tak ditampakkan dalam logo.

Ilustrasi dalam video itu disetting persis dengan gambar yang biasanya terdapat di kaleng biskuit Khong Guan, lengkap dengan meja makan berikut teko dan cangkir kuning.

Di video itu, kedua anak tersebut mengaku gerah dengan cibiran netizen soal sosok bapak di keluarga tersebut.

Pernyataan anak tersebut sontak membuat ibunya dilema.

"Ibu ingin mengatakan sesuatu kepada kalian, tapi ibu takut," kta sang ibu.

Baca juga: BPS: Pengangguran Berkurang 140.000 Orang dalam Setahun Terakhir

Ternyata, video tersebut berisi capaian pemerintah di era Presiden Joko Widodo. Sang ibu mengatakan, bahwa bapak dari anak-anak itu tidak lagi pengangguran karena tingkat pengangguran di era Jokowi turun menjadi 5,13 persen.

Data tersebut nampaknya mengacu pada data Badan Pusat Statistik yang dirilis Februari 2018 lalu. Dalam setahun terakhir, BPS mencatat pengangguran berkurang 140.000 orang.

Sementara Tingkat Pengangguran Terbuka turun menjadi 5,13 persen. Sementara jumlah angkatan kerja pada Februari 2018 sebanyak 133,94 juta orang, naik 2,39 juta orang dibanding Februari 2017. Sejalan dengan itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 69,20 persen, meningkat 0,18 persen poin.

Adapun penduduk yang bekerja sebanyak 127,07 juta orang, bertambah 2,53 juta orang dibanding Februari 2017.

Baca juga: Membandingkan Angka Kemiskinan dari Era Soeharto hingga Jokowi

Dari 127,07 juta orang yang bekerja,sebesar 7,64 persen masuk kategori setengah menganggur dan 23,83 persen pekerja paruh waktu. Dalam setahun terakhir, setengah penganggur dan pekerja paruh waktu naik masing-masing sebesar 0,02 persen poin dan 1,31 persen poin.

Kemudian, ibu tersebut menyatakan bahwa pemerintah juga berhasil menekan angka kemiskinan hingga 1 digit. Diketahui, pertama kalinya sepanjang sejarah, angka kemiskinan per Maret 2018 adalah 9,82 persen. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani pun menyebutkan bahwa angka tersebut merupakan sejarah bagi bangsa Indonesia. Sebab, di tahun-tahun sebelumnya, angka kemiskinan Indonesia tak pernah di bawah 10. Angka tersebut terendah sejak 1999.

Dengan persentase kemiskinan 9,82 persen, jumlah penduduk miskin atau yang pengeluaran per kapita tiap bulan di bawah garis kemiskinan mencapai 25,95 juta orang. 

Baca juga: Sri Mulyani: Angka Kemiskinan di Bawah 10 Persen Pertama Kalinya dalam Sejarah Indonesia

Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, yaitu September 2017, persentase kemiskinan tercatat sebesar 10,12 persen atau setara dengan 26,58 juta orang penduduk miskin di Indonesia.

Di akhir cerita, mereka bertiga berpelukan karena lega mendengar penjelasan ibunya soal misteri keberadaan sang bapak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com