Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aset 11 Bank Besar Tumbuh 9,82 Persen Per Juli 2018

Kompas.com - 25/09/2018, 15:54 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Aset perbankan terus tumbuh seiring meningkatnya pertumbuhan kredit.

Berdasarkan hitungan KONTAN, total aset 11 bank besar di Tanah Air per Juli 2018 mencapai Rp 4.877,13 triliun. Angka itu meningkat 9,82 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dari periode tahun sebelumnya Rp 4.440,92 triliun.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) masih menduduki urutan pertama dengan total aset tembus sebesar Rp 1.086.49 triliun. Jumlah aset BRI ini juga meningkat sebanyak 12,25 persen dari total aset pada bulan yang sama tahun sebelumnya.

Sedikit di bawah BRI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sampai dengan akhir Juli 2018 membukukan total aset bank only sebesar Rp 993,09 triliun. Realisasi tersebut meningkat 7,55 persen dari Juli 2017 yang mencapai Rp 923,37 triliun.

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas menuturkan, pihaknya berambisi untuk meningkat aset pada akhir tahun sebesar 9-12 persen. Sejalan dengan target pertumbuhan kredit perseroan yang dipatok tinggi tahun ini.

"Bank Mandiri akan terus berupaya tumbuh sehat dan berkelanjutan dengan menargetkan pertumbuhan kredit di tahun 2018 sekitar 11-13 persen yoy," ujar Rohan saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (25/9/2018).

Lanjutnya, tak hanya mendorong perkembangan aset lewat kredit. Bank Mandiri juga akan menggawangi rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) agar tetap berada di kisaran 2,8-3,2 persen hingga akhir tahun.

Di sisi lain, margin bunga bersih atau net intrest margin (NIM) akan dijaga di level 5,7-5,8 persen.

Dalam mengejar rencana bisnis bank (RBB) 2018, strategi bisnis perseroan ini akan difokuskan pada tiga hal. Pertama, melakukan refocusing business dengan pertumbuhan bisnis akan difokuskan pada segmen korporasi dan segmen konsumer lantaran tingkat risiko yang lebih terkendali dan potensi cross selling yang besar.

Kedua, melakukan perbaikan fundamental dengan memastikan pertumbuhan bisnis yang pruden melalui penyesuaian organisasi, penguatan manajemen portofolio kredit, pengembangan fungsi supervisi kredit. Sambil meningkatkan otomasi proses kredit melalui business process reengineering.

Terakhir, melakukan penguatan infrastruktur bisnis lewat peningkatan sumber daya manusia dan teknologi informasi.

"Kami harap dengan strategi tersebut dapat terus meningkatkan volume bisnis dan pencapaian aset Bank Mandiri," imbuhnya.

Sebagai tambahan informasi, per Juli 2018 lalu pertumbuhan kredit Bank Mandiri tercatat meningkat 11,32 persen yoy menjadi Rp 668,31 triliun.

Di sisi lain, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) masih menjadi bank swasta dengan jumlah aset terbesar. Sampai dengan tujuh bulan pertama 2018, BCA mencatatkan aset sebesar Rp 784,19 triliun. Jumlah ini tumbuh sebesar 8,85 persen dari posisi pada periode yang sama tahun 2017 lalu.

Walau tak mematok target, Sekretaris Perusahaan BCA Jan Hendra optimis pada semester II 2018 kinerja perseroan ini akan lebih tinggi. Alasannya, permintaan kredit dan kegiatan bisnis perbankan memang cenderung lebih deras pada paruh kedua.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com