Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Kopi Arabika Asal Situbondo Tembus Pasar Amerika Serikat

Kompas.com - 25/09/2018, 22:59 WIB
Kurniasih Budi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – Kopi Arabika Kayumas, Taman Dadar yang diproduksi Koperasi Serba Usaha (KSU) Surya Abadi Kayumas di Desa Kayumas, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, memenuhi standar fairtrade untuk diekspor secara perdana. 

KSU Surya Abadi Kayumas mengirim 44.400 kilogram kopi ke pasar Amerika Serikat berbekal dukungan PT Indokom Citra Persada Sidoarjo, pemerintah daerah, dan Perhutani.

Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Samsul Widodo mengatakan, keberhasilan tersebut merupakan sukses bersama antar para pemangku kepentingan yang terlibat.

Ekspor kopi ke Amerika Serikat ini menjadi contoh bagi daerah-daerah lain untuk bisa mengembangkan produk unggulan di daerahnya.

Baca juga: Ini Strategi Pemerintah Tingkatkan Produksi Kopi dalam Negeri

“Keberhasilan KSU Surya Abadi Kayumas akan direplikasi di 122 daerah tertinggal. Ini adalah contoh konket kesuksesan upaya konsolidasi hasil produksi pertanian dan sinergi stakeholders terkait. Ini sangat sejalan dengan yang dilakukan Kemendes PDTT. Semangat 'Gerakan Ekonomi Rakyat' ini akan kita lanjutkan di tempat-tempat lain,” katanya dalam pernyataan tertulis, Selasa (25/9/2018).

Kegiatan simbolis fee premium dari penjualan perdana kopi fairtrade dari PT Indokom Citra Persada kepada KSU Surya Abadi Kayumas sebesar Rp 288 juta dilakukan pada Senin (24/9/2018) di Sekretariat KSU Surya Abadi Kayumas.

Kegiatan tersebut dibarengi dengan peresmian pembangunan kantor koperasi, peresmian pembangunan jalan tani, penyerahan alat-alat pertanian dari koperasi kepada kelompok tani, serta pembagian paket sembako kepada 80 keluarga petani.

“KSU Surya Abadi Kayumas mampu menjadi ikon baru dalam gerakan ekonomi rakyat. Mereka turut berperan dalam pembangunan ekonomi desa, perluasan lapangan kerja, serta menjadi magnet baru bagi para generasi muda untuk mencintai dan terjun dalam usaha pertanian khususnya kopi,” ujar dia.

Jatuh bangun petani kopi Situbondo

Kopi Arabika Kayumas, Taman Dadar yang diproduksi Koperasi Serba Usaha (KSU) Surya Abadi Kayumas di Desa Kayumas, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, berhasil mewujudkan penjualan perdana kopi berstandar fairtrade untuk diekspor ke Amerika SerikatDok. Humas Kemendes PDTT Kopi Arabika Kayumas, Taman Dadar yang diproduksi Koperasi Serba Usaha (KSU) Surya Abadi Kayumas di Desa Kayumas, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, berhasil mewujudkan penjualan perdana kopi berstandar fairtrade untuk diekspor ke Amerika Serikat

Kisah sukses KSU Surya Abadi Kayumas tersebut berawal dari komitmen dan kerja keras yang dilakukan sejak 2003.

Berawal dari salah satu permasalahan di tingkat petani kopi yaitu besarnya pengeluaran biaya perawatan pada saat musim panen jika budidaya dilakukan secara individual, maka 40 petani kopi sepakat membentuk KSU Surya Abadi Kayumas.

Koperasi tersebut fokus pada upaya peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup petani kopi yang menjadi anggotanya, baik dalam sistem manajemen pertanian maupun peningkatan ekonomi petani

Pada 2014 – 2015, aktivitas koperasi cenderung pasif. Kemudian pada 2016, permasalahan yang dihadapi kian kompleks. Kuantitas dan kualitas kopi jenis arabika yang ditanam di sebelah utara lereng Gunung Ijen dengan ketinggian 1.200–1.500 mdpl semakin menurun.

Baca juga: Bondowoso dan Cerita Produksi Kopi Arabica Java Ijen Raung

Titik balik terjadi setelah para petani menjalin kerja sama dengan PT Indokom Citra Persada sebagai mitra dagang koperasi.

Aktivitas koperasi makin bergeliat karena ada jaminan permintaan pasar terhadap kopi yang dihasilkan koperasi.

Selain melakukan pembelian kopi sejak 2006, PT Indokom Citra Persada juga memberi dukungan dan pendampingan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas kopi, serta pengelolaan sistem pertanian yang berkelanjutan.

Hal tersebut diimbangi dengan pemberian bantuan sarana dan prasana kepada koperasi, seperti mesin pengolahan, bangunan pengolahan, bibit kopi dan tanaman penaung, serta menempatkan tim agronomis sebagai pendamping petani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com