Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Helikopter Dianggap Solusi Keterbatasan Akses di Daerah

Kompas.com - 26/09/2018, 12:12 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor transportasi di daerah kerap menemui kendala akibat terbatasnya akses perhubungan. Misalnya, untuk distribusi obat-obatan atau makanan ke daerah terpencil yang tak bisa dijangkau kendaraan biasa.

Helikopter dianggap menjadi salah satu solusi masalah tersebut. Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan, konektivitas merupakan hal yang penting dalam sistem perhubungan. Tak hanya diperkotaan, tapi juga hingga wilayah pelosok.

"Ini jadi suatu kebutuhan mendesak di samping pasti suatu saat Jakarta, Surabaya, Medan, sangat butuh jasa ini. Tak hanya untuk kepentingan bisnis tapi juga kesehatan," ujar Budi dalam acara Rotary Wing Indonesia Conference 2018 di Jakarta, Rabu (26/9/2018).

Di samping memudahkan mobilitas, helikopter juga sebagai transportasi penunjang kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumber alam Indonesia, baik di pedalaman maupun di perairan laut dalam Indonesia.

Budi mengataakn, helikopter tak hanya bisa digunakan untuk kepentingan bisnis, tapi juga menunjang aspek sosial-ekonomi maupun situasi krisis. Ia menceritakan pengalamannya saat pergi ke wilayah pedalaman di Maluku. Satu-satunya cara mengakses lokasi tersebut dengan helikopter.

"Dengan helikopter, waktu yang kita gunakan prosesnya begitu fleksibel karena kemampuan heli yang terbang ke mana-mana dengan landasan yang sangat minimal," kata Budi.

Budi mengatakan, saat ini ada 29 perusahaan yang mengoperasikan helikopter di wilayah Jabodetabek untuk membantu operasional mereka. Ke depannya, Budi mendorong agar lebih banyak lagi helikopter yang beroperasi.

Di sisi lain, regulasi menjadi hal yang penting untuk menunjang operasional helikopter. Budi mengatakan, perlu adanya regulasi yang mumpuni untuk mengatur standar pengoperasian dan keamanan.

"Memang benar pengoperasian helikoper menguntungkan, namun memiliki tingkat risiko keselamatan yang tinggi sehingga harus dilakukan operasi yang baik dan tepat dengan regulasi yang mumpuni," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com