Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Suku Bunga Bisa Turunkan Laba Bank

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings melalui laporan terbarunya menyatakan kinerja perbankan Indonesia terancam tertahan. Ini adalah dampak dari depresiasi rupiah serta kenaikan suku bunga.

Fitch juga turut memprediksi Bank Indonesia (BI) akan kembali menaikkan suku bunga 25 basis poin (bps) untuk tahun ini dan beberapa kali lagi tahun depan.

"Pelemahan nilai tukar rupiah belakangan ini dan meningkatnya suku bunga acuan akan menghambat kinerja perbankan di Indonesia serta berpotensi menurunkan laba," demikian keterangan tertulis dari Fitch Ratings yang diterima Kompas.com pada Rabu (26/9/2018).

Meski ada risiko dari luar atau eksternal, Fitch memandang perbankan Indonesia masih memiliki ketahanan yang cukup. Hal itu didukung berkat bantuan permodalan yang kuat sehingga dapat meredam dampak dari dinamika di pasar global.

Fitch juga memandang aset dan liabilitas perbankan Indonesia masih seimbang, sehingga bisa meredam dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah. Meski begitu, ada risiko terhadap perbankan ke depannya jika pelemahan rupiah terus berlanjut, utamanya pada sektor kredit yang menggunakan valuta asing.

Fitch memprediksi, BI masih akan menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps untuk tahun 2018 dan 50 bps pada 2019. Di satu sisi, kenaikan suku bunga berpotensi menekan pertumbuhan kredit perbankan serta menghambat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.