Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMF Naikkan Besaran Dana Bantuan untuk Argentina

Kompas.com - 27/09/2018, 08:34 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber BBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional (IMF) telah setuju untuk memberikan dana talangan (bailout) lebih besar dan lebih cepat dari yang direncanakan. Ini dilakukan untuk mengembalikan keyakinan pasar terhadap negara itu.

Dikutip dari BBC, Kamis (27/9/2018), IMF berencana menaikkan paket pembiayaannya kepada Argentina selama 36 bulan dari 50 miliar dollar AS menjadi 57,1 miliar dollar AS. Ini akan membuat kredit sebesar 50 miliar dollar AS tersedia selama tahun 2019, lebih banyak 19 miliar dollar AS dibandingkan yang diantisipasi sebelumnya.

Bantuan dari IMF ini hadir sejalan dengan krisis ekonomi dan defisit anggaran yang diderita Argentina. Ekonomi negara tersebut terkontraksi sejalan dengan anjloknya nilai tukar peso dan kekeringan yang menghantam ekspor pertanian.

Para investor telah menarik dananya dari Argentina. Akhirnya, utang pemerintah dan swasta dalam dollar AS pun terancam.

Bulan lalu, Presiden Mauricio Macri meminta kepada IMF untuk mempercepat paket talangan daruratnya. Dengan begitu, kredit akan tersedia untuk Argentina.

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde menyatakan dirinya yakin paket bantuan tersebut, salah satu yang terbesar dalam sejarah IMF, akan membantu mengembalikan keyakinan pasar terhadap Argentina.

"Kesepakatan kerja yang baik harus tetap dilakukan jika Argentina akan merespon kondisi saat ini yang menantang. Upaya ini baru permulaan. IMF berkomitmen terus mendukung upaya pemerintah Argentina," ujar Lagarde.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com