BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Schneider

Teknologi Digital, Kunci Pertumbuhan Industri di Masa Depan

Kompas.com - 27/09/2018, 18:17 WIB
Haris Prahara,
M Latief

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kemajuan teknologi digital dinilai mampu mempercepat pertumbuhan industri di Indonesia, khususnya bidang manufaktur.

Pandangan tersebut diungkapkan Country President Schneider Electric Indonesia Xavier Denoly kepada Kompas.com di sela-sela Innovation Summit Asia 2018, di Singapura, Jumat (21/9/2018).

Menurut Xavier, dunia global tengah mengalami revolusi industri 4.0. Penandanya, antara lain menguatnya produk berbasis internet (internet of things/IoT) di masyarakat.

"Kondisi serupa terlihat pula di negara yang ekonominya terus berkembang, seperti Indonesia. Sebagai negara dengan populasi terbesar ke-4 di dunia, Indonesia punya kapasitas untuk memajukan industrinya," tutur Xavier.

Baca juga: Making Indonesia 4.0, Momentum Industri Indonesia Mapan

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekonomi Indonesia sepanjang triwulan II 2018 bertumbuh 5,27 persen dibandingkan triwulan sama tahun sebelumnya (year-on-year).

Lembaga itu turut mencatat, industri manufaktur besar dan sedang bertumbuh 4,36 persen pada triwulan kedua 2018 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Dalam rangka mendukung pertumbuhan industri manufaktur tersebut, lanjut Xavier, pihaknya berupaya terus mengembangkan teknologi unggulannya bernama EcoStruxure.

"Saat ini, EcoStruxure telah merambah ke berbagai aspek industri, mulai dari makanan, minuman, pengolahan air, hingga minyak dan gas," ungkapnya.

Dijelaskan Xavier, otomasi dengan bantuan teknologi digital menjadi suatu keniscayaan pada masa mendatang. Misalnya, dalam hal pengemasan makanan dan minuman. 

Suasana pameran Innovation Summit Asia 2018 Schneider Electric, di Singapura, 19-21 September 2018KOMPAS.com/HARIS PRAHARA Suasana pameran Innovation Summit Asia 2018 Schneider Electric, di Singapura, 19-21 September 2018
"Kami telah memiliki alat pengontrol produksi jarak jauh. Jadi, jumlah produksi, kecepatan produksi, keadaan mesin, dan lain-lain bisa dipantau dengan mudah dari ponsel sekali pun. Ini amat membantu sektor industri," ucapnya.

Dia pun optimistis, meskipun teknologi digital semakin berkembang, tenaga manusia akan tetap dibutuhkan.

"(Tenaga manusia) tetap tidak akan tergantikan. Di kami sendiri, pemberdayaan sumber daya manusia adalah keharusan dan kami juga terus bekerja sama dengan pemerintah untuk meningkatkan kualitas lulusan SMK (sekolah menengah kejuruan)," tuntas Xavier.


Terkini Lainnya

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com