Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senyum Lepas Para Menteri saat RI Kuasai 51 Persen Saham Freeport...

Kompas.com - 28/09/2018, 09:07 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Cita-cita pemerintah Indonesia menjadi pemilik mayoritas perusahaan tambang di Papua, PT Freeport Indonesia (PTFI), akhirnya terwujud pada Kamis (27/9/2018).

Proses panjang sejak tahun lalu telah ditempuh, berupa tahapan kesepakatan yang bermuara pada perjanjian jual beli. 

Kamis sore kemarin di Kementerian ESDM, dilaksanakan penandatanganan perjanjian jual beli antara PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau Inalum dengan Freeport McMoran (FCX) dan Rio Tinto.

Inalum berlaku sebagai induk holding BUMN pertambangan yang melaksanakan divestasi 51 persen saham, sedangkan FCX merupakan induk usaha PTFI dan Rio Tinto juga yang sebelumnya punya andil berupa hak partisipasi (Participating Interest) kemudian dilepas dan dikonversi jadi saham untuk Indonesia.

Suasana tempat penandatanganan sudah ramai oleh awak media, dan tidak lama para menteri datang ke sana. Hadir Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Sebelum acara berlangsung, ketiga menteri tersebut tampak berbincang santai. Sesekali mereka tertawa dan tersenyum sembari berbincang.

Di salah satu sudut ruangan, tampak CEO FCX Richard Adkerson bersama Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin yang sama-sama berbincang. Sebelum tanda tangan perjanjian jual beli dilakukan, Adkerson yang mengenakan batik lengan panjang berwarna terang nampak beberapa kali melempar senyum di sela-sela obrolannya.

Suasana yang hangat terus terjadi hingga tanda tangan perjanjian jual beli terlaksana. Para menteri bersama Dirut Inalum dan CEO FCX pun kompak berpose di depan kamera sembari memamerkan dokumen kontrak perjanjian jual beli yang menjadi tanda Indonesia sah memiliki 51 persen saham Freeport.

"Proses ini tidak mudah, banyak detail dan negosiasi yang saya akui proses yang sama-sama pelik. Tapi, dengan niat baik, Inalum dan Freeport, kami bisa memenuhi dan mencapai kesepakatan saham 51 persen melalui perjanjian jual beli ini. Kami juga terus menyelesaikan, dan ini tahap akhir," kata Sri Mulyani.

Dengan ditandatanganinya perjanjian jual beli, jumlah saham PTFI yang dimiliki Inalum jadi 51,23 persen. Sebanyak 10 persen dari total kepemilikan saham Freeport oleh Inalum akan dimiliki Pemda Papua.

Perubahan susunan kepemilikan saham akan resmi setelah transaksi pembayaran yang disepakati sebelumnya sebesar 3,85 miliar dollar AS atau Rp 56 triliun kepada FCX dibayar sebelum akhir 2018. Budi memastikan, Inalum akan membayar secara penuh paling lambat November 2018 dengan pendanaan dari sindikasi 11 bank.

"Ditransfer full November 3,85 miliar dollar AS. Jadi, November kami sudah siap financial close," tutur Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com