Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transaksi Tembus Rp 4 Triliun, Bukalapak Kaji Kemungkinan IPO

Kompas.com - 28/09/2018, 10:08 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Bukalapak Fajrin Rasyid menyatakan masih terus menganalisis segala kemungkinan untuk bisa melakukan penawaran umum perdana atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Hal itu tak terlepas dari prestasi Bukalapak yang berhasil menembus transaksi atau gross merchandise value (GMV) sebesar Rp 4 triliun per bulan.

Berkaitan dengan hal tersebut, Fajrin menjelaskan bahwa pihaknya bakal memikirkan segala dampak yang mungkin terjadi jika Bukalapak memutuskan untuk IPO.

"Kita thinking, jadi kita enggak bilang bahwa oke kita mau IPO tapi kita sedang menganalisis dampaknya itu. Paling cepat sih kayaknya tahun depan (analisisnya)," ujar Fajrin di Kantor Bukalapak, Kamis (27/9/2018).

Namun demikian, Fajrin memastikan bahwa Bukalapak sudah siap dengan segala persyaratan yang dibutuhkan untuk IPO. Salah satunya dengan mempersiapkan laporan keuangan selama tiga tahun terakhir.

"Tetapi untuk kebutuhan itu pun kita sudah mulai siapkan, contoh kalau mau IPO kan harus ada audited financial report tiga tahun terakhir nah itu kita sudah siap dari kemarin-kemarin," jelas dia.

Kinerja Bukalapak yang terus tumbuh menjadi salah satu faktor mengapa rencana IPO tersebut diapungkan. Target dari investor, yakni PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) untuk mencapai GMV 4 miliar dollar AS atau setara Rp 56 triliun pada akhir tahun juga menjadi pendorong Bukalapak untuk IPO.

Oleh sebab itu, Bukalapak mesti memperoleh GMV per bulan dengan rata-rata sebesar Rp 4,7 triliun. Salah satu strategi yang digunakan untuk mencapai hal tersebut adalah dengan memperbanyak mitra Bukalapak di warung-warung tradisional.

Saat ini Bukalapak memiliki lebih dari 300.000 mitra dan 4 juta pelapak.

"Mitra Bukalapak sendiri saat ini telah berkontribusi terhadap 20 persen GMV," pungkas Fajrin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com