JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat keterisian penumpang kereta api menuju bandara Soekarno-Hatta masih jauh dari target. Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto mengatakan, pihaknya masih butuh waktu untuk meningkatkan kapasitas penumpang dan membenahi infrastruktur.
"Masih butuh penyempurnaan, terutama dari aspek infrastrukturnya," ujar Heru di kantor pusat Railink Jakarta, Jumat (28/9/2018).
Sementara okupansi yang ideal saat ini menurut Heru sekitar 44 persen.
Heru mengatakan, dalam sehari rata-rata penumpang yang naik kereta bandara sekitar 2.700 orang. Sementara pada Jumat naik menjadi 4.000 karena banyak orang ke bandara untuk perjalanan ke kota lain jelang akhir pekan.
Baca juga: Kereta Bandara Masih Sepi Penumpang, Mau sampai Kapan?
Namun, sebagian dari mereka atau sekitar 1.000 penumpang yang turun di stasiun singgah seperti Duri dan Batu Ceper. Heru mengakui okupansi kereta bandara banyak terdongkrak dari komunitas tersebut.
"Bagi masyarakat Tangerang ternyata ini sangat bermanfaat. Pertumbuhan ke sini banyak," kata dia.
Kereta bandara juga memiliki relasi ke Bekasi. Jika double-double track sudah berjalan dan jumlah perjalanan bisa ditambah, maka kereta tersebut juga bisa menjadi alternatif moda kendaraan. Namun, saat ini infrastrukturnya belum siap karena pembangunan DDT masih di tengah jalan.
Heru menyadari ada sejumlah kekurangan dari stasiun Sudirman Baru sebagai titik awal dan akhir keberangkatan. Salah satunya soal akses menuju stasiun tersebut.
"Akses ke sini memang sulit. Kalau masuk masih bisa diakali, lewat Blora, lewat Menteng. Tapi keluarnya hanya satu jalan, lewat Bundaran HI," kata Heru.
Diketahui, jalan Jenderal Sudirman hingga Bundaran HI yang dilewati itu berlaku aturan ganjil-genap. Jika kendaraan dari stasiun tak sesuai dengan tanggal saat itu, maka tidak bisa keluar.
"Berarti kan tidak bisa keluar dari stasiun. Ini tantangan bagi kita," kata Heru.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.