Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Kebut Pembangunan CBL dan Reaktivasi 4 Jalur Kereta Api

Kompas.com - 01/10/2018, 18:27 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bakal fokus mempercepat pembangunan infrastruktur yang beberapa tahun sempat tertunda. Rencana tersebut di antaranya adalah reaktivasi empat jalur kereta dan pembangunan kanal Cikarang Bekasi Laut (CBL).

"Di zaman saya, saya ingin mengebut proyek-proyek infrastruktur, baik yang didanai oleh pusat maupun provinsi. Empat jalur kereta akan kita hidupkan lagi kemudian angkutan barang tidak usah lewat tol tapi dengan CBL," jelas Emil, sapaan akrab Ridwan di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (1/10/2018).

Terkait CBL, Emil menyatakan bahwa kebutuhannya sangat mendesak lantaran bakal digunakan untuk mengangkut barang-barang logistik.

Keberadaan CBL diyakininya bakal mampu mengurai kemacetan yang kerap terjadi di jalan tol Jakarta menuju Bandung.

Akibat kemacetan itu, Emil pun lebih memilih menaiki kereta ketika harus menghadiri rapat dengan pemerintah pusat.

"Dengan CBL tadi mudah-mudahan membuat kawasan penyangga ibu kota jauh lebih lancar. Kasihan lah, stress, saya aja sekarang pergi pulang naik kereta karena lewat situ macetnya luar biasa," jelas Emil.

Menurut Emil, dengan menaiki kereta dirinya tidak mengalami kerepotan ketimbang harus menaiki mobil dan lewat jalan tol.

"Kalau dihitung naik darat ternyata repot mendingan duduk tidur manis sampai Bandung tiga jam," sambungnya.

Emil melanjutkan, terkait pembangunan CBL tersebut pihaknya akan kembali melanjutkan pembicaraan dengan Kemenko bidang Kemaritiman dan Pelindo II.

"Nanti ini CBL dibicarakan di agenda pertemuan berikutnya dengan Pak Luhut dan Pelindo II juga. Ini aspirasi dari industri-industri besar juga. Untuk anggarannya hampir Rp 3 triliun dari Pelindo II," tandas Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com