Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokopedia: Penjualan Batik Meningkat 35 Kali Lipat dari 2014

Kompas.com - 02/10/2018, 10:39 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tokopedia selaku salah satu mal online di Indonesia mencatat terjadi peningkatan signifikan penjualan batik dari tahun 2014 sampai saat ini.

Pihak Tokopedia mencatat peningkatan penjualan batik dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada hari ini, Selasa (2/10/2018).

"Pada 2018, penjualan batik lewat Tokopedia tercatat meningkat 35 kali lipat dari tahun 2014. Jawa Tengah menempati posisi teratas dalam daftar 10 provinsi dengan penjualan batik tertinggi di Tokopedia sepanjang tahun ini," kata Senior Public Relation Specialist Tokopedia Antonia Adega kepada Kompas.com, Selasa pagi.

Adega mengungkapkan, Tokopedia memetakan 10 provinsi yang memiliki penjualan batik tertinggi melalui platform mereka untuk tahun ini.

Baca juga: Go Tik Swan, Menyatukan Indonesia Lewat Batik

Dari posisi paling bawah adalah Sumatera Utara (0,4 persen), Aceh (0,5 persen), Sumatera Selatan (1 persen), Bali (2 persen), Yogyakarta (3 persen), Banten (4 persen), Jawa Timur (6 persen), Jawa Barat (14 persen), DKI Jakarta (32 persen), dan terakhir Jawa Tengah di posisi tertinggi (34 persen).

Khusus untuk pertumbuhan penjualan batik di Tokopedia, dari tahun ke tahun selalu meningkat signifikan. Seperti tahun 2014 sebesar 49,4 persen yang meningkat di tahun 2015 sebesar 62,1 persen, tahun 2016 sebesar 174,6 persen, tahun 2017 sebesar 446,3 persen, dan diperkirakan meningkat lebih tinggi lagi tahun ini.

"Kenaikan (penjualan batik) tersebut menunjukkan bagaimana keseriusan para kreator lokal dalam memproduksi batik diikuti dengan antusiasme masyarakat Indonesia dalam berbelanja batik," tutur Adega.

Peningkatan penjualan batik turut dirasakan oleh pelaku usaha. Adega menceritakan, salah satu penjual di Tokopedia, Riko Saputro, memanfaatkan platform Tokopedia untuk mendongkrak usaha batiknya sejak 2009.

"Melalui marketplace, Riko selaku pemilik toko Batik Nitnot ini berhasil membangkitkan usaha batiknya tahun 2009 setelah sebelumnya bangkrut pada tahun 2005," ujar Adega.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com