Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situasi Global Tak Menentu, Reksa Dana Pasar Uang Bisa Jadi Pilihan

Kompas.com - 02/10/2018, 15:34 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Situasi perekonomian global kini masih dilanda banyak tantangan. Ketegangan perdagangan AS dan China, misalnya, memberikan dampak pada perilaku investor global.

Investor cenderung mengambil posisi aman dengan melakukan aksi jual aset keuangan di negara berkembang, termasuk di Indonesia. Investor pun melakukan aksi rebalancing ke negara-negara safe haven, ditandai arus keluar dana investasi asing dari pasar modal Indonesia.

Edwin Ridwan, Chief Investment Officer PT Danareksa Investment Management menyatakan, dalam menyikapi sentimen negatif yang sedang terjadi di pasar global saat ini, investor tidak perlu panik. Sebab, kondisi ini hanyalah bersifat temporer.

Hal ini dilandasi oleh kondisi fundamental ekonomi domestik Indonesia yang masih sangat baik, di mana masih terlihat angka pertumbuhan ekonomi yang masih tumbuh 5,2-5,3 persen dan inflasi yang terjaga di level 3,5 plus minus 1 persen.

"Walaupun secara valuasi aset finansial di negara-negara berkembang pada umumnya dan khususnya di Indonesia telah mencapai tingkat yang menarik, namun investor tampaknya masih menunggu stabilitas nilai tukar rupiah dan mengambil posisi wait and see," jelas Edwin dalam pernyataannya, Selasa (2/10/2018).
 
Oleh karena itu, dalam masa wait and see seperti saat ini sambil menunggu momentum yang tepat untuk kembali masuk ke dalam pasar saham dan obligasi, investor masih dapat mengoptimalkan imbal hasil dana investasi dengan melakukan penempatan pada instrumen yang memiliki risiko rendah dan tingkat likuiditas yang tinggi, yaitu reksa dana pasar uang.  
 
Salah satu produk Reksa Dana pasar uang DIM yang bisa dipilih yaitu Danareksa Seruni Pasar Uang II. Reksa Dana ini dikelola secara aktif guna memperoleh pendapatan yang optimal dan risiko yang terkendali melalui investasi 100 persen pada Instrumen pasar uang dalam negeri.
 
Per 31 Agustus 201, dana kelolaan Danareksa Seruni Pasar Uang II mencapai Rp 1,83 triliun. Dalam kurun waktu 1 tahun terakhir, produk ini mencetak kinerja sebesar 4,8 persen berada di atas rata-rata kinerja tolok ukur ATD 3 Month BUMN yang memberikan imbal hasil sebesar 3,06 persen pada periode yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com