Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Waris Korban Jiwa Gempa dan Tsunami di Sulteng Akan Terima Santunan Minimal Rp 15 Juta

Kompas.com - 02/10/2018, 19:47 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para ahli waris korban jiwa bencana di Palu, Donggala, dan daerah sekitarnya di Sulawesi Tengah dipastikan mendapat uang santunan dari pemerintah sebesar Rp 15 juta.

Untuk itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih terus menghimpun data dan menyempurnakan jumlah korban jiwa dari temuan tim gabungan di lapangan dari hari ke hari.

"Data korban jiwa akan jadi acuan pemberian santunan dukacita yang dilakukan Kementerian Sosial, Rp 15 juta per jiwa, diberikan kepada ahli waris," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam diskusi di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Selasa (2/10/2018) malam.

Sutopo menjelaskan, BNPB selalu memperbarui data korban bencana dari hari ke hari sejak bencana terjadi. Sampai hari ini per pukul 13.00 WIB, tercatat sudah ada 1.234 korban jiwa atau meninggal dunia yang didapati di Palu, sebagian Donggala, sebagian Sigi, serta di Parigi Moutong.

Para korban meninggal sebagian besar disebabkan tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa dan tsunami. Sebagian dari mereka sudah dimakamkan, dan sebelumnya telah menjalani proses identifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri juga dengan cara pengenalan wajah serta sidik jari.

Sementara untuk korban luka berat tercatat ada 799 orang. Mereka telah dirawat di rumah sakit.

Untuk korban hilang sebanyak 99 orang dan korban tertimbun 152 orang. Sementara jumlah pengungsi tercatat ada 61.867 jiwa yang tersebar di 109 titik di seluruh daerah terdampak bencana.

Sutopo mengimbau agar media hanya memakai data resmi dari BNPB serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam hal jumlah korban jiwa. Hal itu disampaikan sekaligus menyikapi sejumlah media yang merujuk data bukan dari BNPB maupun BPBD dalam menyampaikan jumlah korban jiwa sementara.

"Seperti kemarin, banyak media yang menyampaikan 1.200 dan sebagainya. Itu data perkiraan, bukan jenazah yang ditemukan. Oleh karena itu, saya mengimbau kepada teman-teman media, gunakan data yang resmi, karena aturan main dalam undang-undang negara, data resmi untuk korban jiwa korban bencana, sumber valid adalah dari BNPB dan BPBD," tutur Sutopo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com