Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depresiasi Rupiah Terhadap Dollar AS Akankah Berlanjut?

Kompas.com - 02/10/2018, 20:00 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Per hari ini, di pasar spot Bloomberg, rupiah diperdagangkan pada level Rp 15.042,5. Angka tersebut lebih lemah 0,89 persen atau 132 poin dibanding penutupan perdagangan Senin (1/10/2018) di mana nilai tukar rupiah berada pada posisi Rp 14.910,5 per dollar AS.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan, jika rupiah teidak kembali ke level di bawah Rp 15.000 per dollar AS hari ini, ada kemungkinan rupiah akan terus melemah dan membentuk level kestabilan baru di atas Rp 15.000 per dollar AS.

"Tapi saya yakin BI (Bank Indonesia) tidak menghendaki itu terjadi," jelas Piter kepada Kompas.com, Selasa (2/10/2018).

Dia menjelaskan, kenaikan suku bunga BI sebesar 25 bps menjadi 5,75 persen pada Kamis (27/9/2018) lalu memang tidak ditujukan untuk memperkuat rupiah. Namun, hanya untuk menjaga stabilitas dari pelemahan rupiah. Selain itu, dampak kenaikan suku bunga BI memang hanya bersifat temporer.

"Dampak kenaikan suku bunga Bi hanya temporer dan sudah diprice in sebelum kenaikan itu terjadi. Jadi sekarang dampaknya sudah tidak ada," jelas Pieter.

Adapun VP Economist Permata Bank Josua Pardede menjelaskan, melemahnya rupiah terhadap dollar AS yang lebih diakibatkan oleh faktor sentimen eksternal ketimbang fundamental ekonomi akan bersifat sementara. Menurutnya, kondisi fundamental ekonomi Indonesia cukup solid, ditunjukkan dengan inflasi yang cenderung terjaga dan pertumbuhan ekonomi yang diprediksi sesuai target hingga akhir tahun.

"Ditambah lagi dengan kebijakan-kebijakan yang sudah dikeluarkan pemerintah diperkirakan akan menekan defisit transaksi berjalan, diharapkan dapat menahan pelemahan rupiah lebih lanjut lagi," jelas Josua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com