JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Operasional dan Maintenance PT MRT Jakarta Agung Wicaksono mengatakan, perkembangan pembangunan rangkaian MRT Jakarta sudah mencapai 96,5 persen. Salah satu yang masih diselesaikan yakni stasiun MRT.
"Rel sudah, listrik juga sudah terpasang," ujar Agung dalam diskusi di Jakarta, Kamis (4/10/2018).
Selain itu, untuk fisik kereta, masih dilakukan pemeriksaan komponen dan mengetes kelancaran operasinya. Rencananya, pada Maret 2019, MRT sudah bisa beroperasi penuh.
"Kita targetkan Maret 2019 selesai. Akhir tahun kita akan uji coba," kata Agung.
Baca juga: Menhub soal Vandalisme MRT: Saya Minta Pelaku jika Tertangkap Diviralkan
Sebelum beroperasi penuh, pada Februari 2019 kereta MRT akan diuji coba beroperasi dengan jadwal setiap lima menit keberangkatan. Agung mengatakan, pihaknya menargetkan kapasitas yang bisa terangkut MRT Jakarta dalam sehari mencapai 130.000-170.000 penumpang.
Ia berharap MRT menjadi moda transportasi alternatif yang dapat memudahkan mobilitas masyarakat Jakarta. Tak hanya itu, MRT mengedepankan kenyamanan agar masyarakat secara perlahan beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
"Yang kita mau ada peningkatan kualitas hidup dengan mengubah gaya hidup," kata Agung.
Agung memastikan masyarakat bisa dengan mudah menjangkau MRT, sebab jarak antara satu stasiun dengan stasiun lainnya cukup dekat. Selain itu, karena letaknya di sepanjang jalan arteri, maka sangat dekat dengan area perkantoran. Apalagi pemerintah provinsi DKI Jakarta telah membangun jalur pedestrian yang lebar dan nyaman bagi pejalan kaki.
"Tidak ada alasan lagi buat masyarakat untuk tidak mau berjalan kaki. Kalau panas, bisa pakai payung," kata Agung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.