Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambah Modal Bank Muamalat, Investor Diminta Siapkan Dana Rp 4 Triliun

Kompas.com - 04/10/2018, 19:32 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengimbau kepada konsorsium investor penyelamat Bank Muamalat menunjukkan escrow account dengan nilai Rp 4 triliun.

Adapun escrow account merupakan sebuah rekening penampungan dana tertentu yang penarikannya hanya bisa menggunakan syarat khusus. Escrow account yang dimaksud Wimboh berisi modal guna menyelamatkan Bank Muamalat.

"Jadi anggota (konsorsium) harus menunjukkan punya uang yang ditunjukkan dalam escrow account. Berapa escrow account yang diperlukan? Sekitar Rp 4 triliun harus ditunjukkan di escrow account," kata Wimboh di Gedung Soemitro OJK, Jakarta, Kamis (4/10/2018).

Wimboh menambahkan, Bank Muamalat membutuhkan dana untuk suntikan modal senilai Rp 4 triliun hingga Rp 8 triliun. Namun demikian, Wimboh meminta kepada Konsorsium untuk menyediakan dana untuk suntikan modal minimal Rp 4 triliun.

Tidak hanya itu, Wimboh juga mengimbau konsorsium untuk segera mengirimkan surat resmi terkait Bank Muamalat.

"Bahwa ini sudah punya calon investor, investor sudah punya uang, ditunjukkan dalam escrow account barulah kita mulai. Surat formal ke otoritas harus ada baru kita bicara serius," jelas Wimboh.

Di sisi lain, surat resmi yang dimaksud Wimboh merupakan surat dari pemegang saham pengendali (PSP) atau yang ditunjuk dan diberi hak oleh PSP untuk mewakilinya.

"Surat ini berisi bahwa ini sudah punya calon investor, investor sudah punya uang dan ditunjukkan dalam escrow account," sambung dia.

Escrow account dan surat resmi itu dianggap Wimboh sebagai sebuah syarat untuk menunjukkan keseriusan konsorsium Ilham Habibie untuk menyelematkan Bank Muamalat.

Sebelumnya, Komisaris Utama Bank Muamalat Ilham Habibie yang menjadi lead konsorsium investor berkomitmen untuk melakukan upaya penguatan pada Bank Muamalat.

Ilham sendiri ditunjuk untuk memimpin konsorsium investor yang terdiri dari dirinya, Lynx Asia, SSG Capital, dan keluarga Panigoro.

Bank Muamalat kini membutuhkan suntikan modal guna bisa melakukan ekspansi bisnisnya. Pasalnya, bank tersebut sudah sejak 2015 mengalami masalah permodalan dan puncaknya pada 2017, capital adequacy ratio (CAD) atau rasio kecukupan modalnya turun menjadi 11,58 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com