MAKASSAR, KOMPAS.com - Keberadaan Makassar New Port digadang-gadang dapat menjadi jalur utama kegiatan ekspor di kawasan Indonesia Timur.
Direktur Utama PT Pelindo IV (Persero) Farid Padang mengatakan, pelabuhan tersebut nantinya akan digabungkan dengan kereta dan jalan tol Trans Sulawesi.
Selama ini seluruh proses pengiriman luar negeri dari wilayah Indonesia Timur harus terlebih dahulu melewati Pelabuhan Tanjung Perak di Jawa Timur atau Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta. Sehingga, tidak hanya rugi secara waktu, eksportir juga harus membayar biaya logistik yang lebih besar.
"Untuk rute yang tadinya dia lewat Surabaya dan Jakarta dari Indonesia Timur itu kita putar langsung lewat Makassar semua. Jadi ini pelabuhan besar dan pelabuhan modern yang akan disambung dengan kereta dan disambung dengan tol," ujar Farid Padang di kawasan Proyek New Makassar Port, Jumat (11/10/2018).
Dia menjelaskan, keberadaan akses jalan tol dari dan menuju Makassar New Port merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan konektivitas di kawasan Indonesia Timur. Adapun untuk panjang jalan tol nantinya akan mencapai 1,2 kilometer (km). Dia menjelaskan, waktu penyelesaian dari proyek ini akan memakan 6 bulan.
Baca juga: Pengerjaan Mega Proyek Makassar New Port Capai 98 Persen
Badan Pengatur Jalan Tol (BPTJ) pun menurut dia telah menunjuk PT Nusantara Infrastructure untuk membangun tol tersebut.
"Nusantara ditunjuk karena pengerjaannya urgent. Tapi setahu saya karena itu bukan domain saya, tapi waktu koordinasi mereka akan selesaikan 6 bulan," jelas dia.
Adapun pengerjaan Kereta Trans Sulawesi nantinya akan dikerjakan oleh Kementerian Perhubungan.
Dia menyetbutakan, keberadaan New Makassar Airport sanga membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah setempat. Sebab, dari pelabuhan dengan panjang 11 meter yang sudah ada, kapasitas pelabuhan tersebut mencapai 700.000 TEUs atau sekitar 3000 kontainer.
Padahal di tahun 2012, jumlah kontainer yang akan diekspor dari pelabuhan lama hanya mencapai 40 kontainer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.