Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chatib Basri: Pemerintahan SBY Mengajukan Diri Jadi Tuan Rumah Pertemuan IMF-Bank Dunia

Kompas.com - 08/10/2018, 07:13 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa pihak menentang digelarnya pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia 2018 di Indonesia.

Ungkapan pertentangan terutama disampaikan pihak oposisi pemerintah. Bahkan, koalisi calon presiden Prabowo Subianto meminta pelaksanaan acara itu ditunda agar semua pihak fokus pada penanganan dampak bencana di Sulawesi Tengah. Di samping itu, mereka mengkritisi anggaran untuk persiapan pertemuan itu yang sangat mahal.

Ada juga yang menganggap pertemuan IMF-Bank Dunia itu tak memberikan kemaslahatan bagi rakyat.

Tak terkecuali Andi Arief, politisi Partai Demokrat yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono, turut melontarkan sindiran melalui akun Twitternya.

Baca juga: Jack Ma Bakal Hadiri Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Bali

"Ada partai menjual nama Soekarno. Punya slogan wong cilik. Sekarang terlentang minta dicumbu IMF," kata Andi yang dia kicaukan pada 6 Oktober 2018.

Tweet tersebut direspons akun @prastow yang menyebut pemerintahan sebelumnya yang memperjuangkan agar Indonesia menjadi tuan rumah pelaksanaan pertemuan IMF-Bank Dunia.

Cuitannya itu mendapat tanggapan dari akun lain yang "mencolek" akun Twitter mantan Menteri Ekonomi di era presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Chatib Basri, untuk meminta bukti kebenarannya.

Chatib, melalui akun Twitternya, @ChatibBasri, membenarkan hal tersebut.

"Ya benar, bersama Bank Indonesia, pemerintah mengajukan diri menjadi tuan rumah pertemuan tahunan September 2014. Prosesnya tidak mudah, bersaing dengan negara-negara lain. Indonesia dipilih menjadi tuan rumah Oktober 2015, kalau saya tidak salah," kata Chatib.

Ia pun melanjutkannya dengan tweet berseri mengenai pelaksanaan pertemuan IMF-Bank Dunia.

Chatib mengatakan, memperjuangkan agar Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan besar itu bukan sesuatu yang mudah. Prosesnya tentu selalu didiskusikan dengan SBY yang masih menjadi presiden saat itu. Cara pengajuannya sama seperti pelaksanaan APEC atau Asian Games.

"Indonesia tentu ingin berperan memasukkan agendanya dalam kebijakan ekonomi global demi kepentingan Indonesia, seperti juga ketika kita menjadi tuan rumah APEC 2013. Apalagi Indonesia angggota G-20," kata Chatib.

Pada kesempatan itu,  Chatib membantah pertanyaan bahwa pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia untuk memperbesar utang Indonesia. 

Dia menegaskan, pertemuan tersebut murni untuk penyelenggaraan tahunan IMF-Bank Dunia dan giliran Indonesia yang diberi kesempatan menjamu mereka. Menurut dia, Indonesia patut berbangga karena baru empat negara di Asia yang menjadi ruan rumah.

"Di sana dibahas perkembangan situasi ekonomi dunia. Tidak ada kaitan dengan menambah utang IMF. Indonesia tidak dalam program IMF,"  cuit Chatib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com