Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Rupiah Diprediksi Masih Loyo hingga Kegiatan Bos IMF dan Sri Mulyani di Bali

Kompas.com - 08/10/2018, 08:04 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Rupiah Diprediksi Masih Anjlok Pekan Depan, Ini Sebabnya

Rupiah diprediksi akan kembali bergejolak dalam sesi perdagangan Senin (8/10/2018) di kisaran Rp 15.110-15.240 per dollar AS.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira mengatakan, pelemahan rupiah terjadi secara konsisten hingga akhir September.

Naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia dan intervensi cadangan devisa kali ini rupanya tak mempan mengendalikan rupiah.

Menurut Bhima, ada sejumlah faktor yang membuat rupiah kian melemah. Pertama, faktor global dipengaruhi oleh Yield Treasury 10 tahun atau surat utang AS yang telah mencapai 3,23 persen.

Berita selengkapnya:  Rupiah Diprediksi Masih Anjlok Pekan Depan, Ini Sebabnya

2. SoftBank Tambah Investasi 500 Juta Dollar AS di Grab

Investasi sebesar 500 juta dollar AS oleh SoftBank Group untuk perusahaan transportasi on-demand Grab semakin dekat dengan kata sepakat.

Investasi tersebut merupakan bagian dari upaya Grab sebagai salah satu perusahaan terbesar di Asia Tenggara untuk mendapatkan sumber pendanaan baru dengan nominal mencapai 1 miliar dollar AS.

Dikutip dari CNBC, dalam enam tahun terakhir sejak pertama kali terbentuk, Grab telah mengumpulkan pendanaan lebih dari 6 miliar dollar AS yang berasal dari SoftBank, Dush Chuxing, dan Toyota Motor. Adapun setelah pendanaan terakhirnya bulan lalu, valuasi Grab saat ini mencapai 11 miliar dollar AS.

Berita selengkapnya: SoftBank Tambah Investasi 500 Juta Dollar AS di Grab

3. Australia Sumbang Jutaan Dollar untuk Penanganan Pascabencana Sulteng

Australia memberi tambahan dukungan kepada Indonesia untuk penanganan pasca gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Hal ini dilakukan melihat jumlah korban yang terus bertambah dan puluhan ribu rumah hancur dan rusak berat.

Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan, dana tambahan yang disediakan Australia sebesar 4,5 juta dollar Australia.

"Ini menjadikan jumlah keseluruhan bantuan kami 10.25 juta dollar Australia untuk upaya bantuan bencana," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (7/10/2018).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com