Asal tahu saja, selain kangkung, beberapa benih hortikultura juga telah diekspor. Benih itu antara lain benih pare, cabai, paprika, timun, gambas, melon, waluh, sweet corn, pare welut, semangka, terong, tomat, jagung pulut, kacang panjang, bayam, okra dan buncis.\
BACA JUGA: Kementan Gandeng Kadin untuk Dorong Percepatan Ekspor Komoditas Pertanian
“Ekspor ini bagian dari rencana ekspor 2018 sebesar 900 ton benih sayuran sehingga naik 50 persen dibandingkan 2017. Ekspor di tahun 2019, ditargetkan naik lebih tinggi lagi,” tegasnya.
Adapun Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengapresiasi dukungan Kementan dalam mendorong ekspor komoditas pangan di Jawa Timur. Terlebih saat ini, harga bawang merah sedang turun sehingga ekspor komoditas ini bisa mengangkat harga bawang sehingga petani tidak rugi.
“Terima kasih Pak Menteri, saat harga bawang anjlok kita ekspor sehingga memberikan harga yang menguntungkan bagi petani. Masih banyak lagi komoditas pertanian yang bisa diekspor,” ujar pria yang akrab disapa Pak De Karwo.
Sementara itu, Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Suwandi menambahkan, Kementan telah menetapkan prognosa produksi sayuran pada 2018 mencapai 12,9 juta ton atau naik 3,4 persen dibandingkan 2017.
Kemudian prognosa bawang merah pada 2018 mencapai 1,5 juta ton atau naik 1,5 persen dibandingkan tahunnya sebelumnya. Dan prognosa produksi mangga pada tahun ini sebesar 2,27 ton, naik 3,08 persen dari tahun sebelumnya.
Ada pun persyaratan ekspor buah telah memenuhi standar SPS, yaitu bebas dari lalat buah, kutu putih, dilakukan registrasi kebun, sertifikasi packing house dan perkarantinaan. Proses produksi baik mangga maupun benih sayuran pun dikerjakan bermitra dengan petani.
“Kementan akan terus memperluas kawasan pengembangan mangga dan benih sayuran. Bantuan untuk petani akan dikawal hingga hasilnya bisa ekspor. Kemitraan petani dengan pelaku usaha pun menjadi bagian yang dijamin Kementan. Ini penting agar petani benar-benar sejahtera dan nilai ekspor semakin tinggi,” ujarnya.
Salah satu eksportir mangga yang hadir dalam pelepasan tersebut, Berry Gaswara, mengatakan, buah mangga yang diekspor rata-rata 5 ton per minggu dari 100 ton per tahun dengan tujuan Malaysia dan Singapura.
“Perusahaan kami baru tahun 2018 ini pertama kali ekspor mangga. Ini berkat dukungan Kementerian Pertanian, sehingga pengurusan ekspor tidak ada hambatan, proses ekspor cepat,” ujarnya.
Sementara itu, eksportir benih sayuran Yulius Dwi Putra menyebutkan, setiap tahun perusahaannya mengekspor benih kangkung varietas KK ASA 04 sebanyak 800 ton per tahun ke China, Vietnam dan Malaysia.
Kata dia, perusahaannya bekerja sama dengan 1.000 petani penangkar benih binaan di wilayah Lamongan, yang masuk ke packing house di Jombang.
“Perusahaan kami mulai melakukan ekspor benih sejak tahun 2015 dan tidak melakukan penjualan secara lokal. Potensi lahan untuk produksi benih 800 sampai 1.000 hektar dengan produksi benih kurang lebih 1.000 ton per tahun. Selain benih kangkung, kami juga mengembangkan produksi benih bayam, okra, mentimun dan cabai,” sebutnya.
BACA JUGA: Mentan Lepas Ekspor Bawang Merah Brebes Ke Thailand
Adapun eksportir bawang merah Herry Phio mengatakan, perusahaanya mengekspor 26 ton bawang merah asal varietas Super Philip dari Probolinggo dengan tujuan Philipina.
Kata dia, perusahaannya mulai melakukan ekspor sejak tahun 2016 dengan tujuan Thailand, Singapura, Malaysia, dan Philipina.
“Kontrak ekspor bawang merah sebanyak 6.000 ton per tahun. Selama tahun 2018, perusahaan kami sudah mengekspor 800 ton ke Singapura dan Malaysia,” ungkapnya.
Untuk diketahui, disamping menggenjot ekspor hortikultura, Kementan juga telah mampu menstabilkan harga cabai dan bawang merah pada Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan Tahun Baru selama dua tahun terakhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.