Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin I-Pop Mendunia seperti K-Pop, CT Gandeng Perusahaan Korea

Kompas.com - 09/10/2018, 06:04 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Trans Media Corpora resmi menggandeng SM Entertainment Group untuk membangun segmen hiburan. Kerjasama meliputi konten, mobile platform dan lifestyle itu diharapkan bisa meningkatkan kualitas industri hiburan tanah air.

Chairul Tanjung, Chairman CT Corp menyampaikan bahwa salah satu keuntungan dari kerja sama dengan perusahaan Korea tersebut adalah bisa mengadopsi strategi bisnis hiburan. Salah satunya membangun industri hiburan seperti K-pop yang sudah mendunia.

"Intinya (kerja sama) bukan cuma mengirim artis Korea ke Indonesia, tetapi juga bagaimana membangun artis Indonesia bisa go global seperti artis Kpop," ujarnya di Jakarta, Senin (8/10/2018).

Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menggunakan platform digital maupun strategi agar talenta-talenta bisa tembus di pasar Asia maupun dunia. Oleh karena itu, dirinya akan bergerak cepat untuk merealisasikan terbentuknya perusahaan patungan sebagai langkah awal.

Baca juga: HT dan CT, Orang Terkaya Paling Muda Indonesia Tahun Ini

"Kami harap orang Indonesia juga bisa (go global) tidak hanya orang Korea. Kalau orang Korea ada K-Pop, kenapa kita tidak ada I-Pop atau Indonesian Pop?" lanjutnya.

Dia mengatakan, saat ini kedua tim dari perusahaan akan melakukan pertemuan intens untuk menyiapkan strategi. Harapannya pada Desember mendatang perusahaan tersebut sudah bisa terbentuk, atau paling lambat di kuartal pertama tahun depan. (Andy Dwijayanto)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Chairul Tanjung ingin bawa I-Pop mendunia seperti K-Pop


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com