NEW YORK, KOMPAS.com - Harga saham-saham pasar saham Amerika Serikat, Senin (8/10/2018) ditutup variatif. Para investor dalam posisi wait and see terkait risiko suku bunga obligasi AS dan pelemahan kondisi ekonomi di luar AS. Di sisi lain, pasar juga menunggu laporan keuangan emiten yang bisa memberikan lebih banyak berita positif.
Dow Jones Industrial Avarage meningkat 39,73 poin atau 0,15 persen menjadi 26.486,78. Sementara indeks S&P 500 terkoreksi tipis 1,14 poin menjadi 2.884,43. Sementara Nasdaq Composite melemah 52,5 poin atau 0,67 persen menjadi 7.735,95.
Tertekannya beberapa indeks saham disebabkan meningkatnya yield obligasi 10 tahun pemerintah AS yang meningkat hingga level tertingginya dalam 11 tahun belakangan.
Investor AS pun juga sedang memerhatikan laporan pendapatan kuartalan perusahaan yang akan dikelauarkan mulai minggu ini. Adapun beberapa bank besar dijadwalkan memublikasikan laporan keuangan mereka pada hari Jumat.
Baca juga: Sandiaga Uno Jual Saham Saratoga 51,4 Juta Lembar Senilai Rp 194 Miliar
Analis Goldman Sachs mengatakan, mereka memerkirakan pola yang menunjukkan perbaikan pada kuartal pertama dan kedua akan terus berlanjut. Berdasarkan catatan penelitian yang dikeluarkan oleh bank investasi, akan terjadi peningkatan laba per lembar saham dari S&P 500 sebesar 21 persen. Angka tersebut sedikit melambat dari pertumbuhan pendapatan yang mencapai 26 persen di kuartal kedua.
Adapun di sektor komoditas, minyak mentah patokan AS West Texas Intermediate diperdagangan turun ke level 74,29 dollar AS per barrel menyusul laporan Reuters bahwa Trump sedang mempertimbangkan keringanan sanksi minyak mentah untuk negara-negara yang mengurangi impor minyak Iran.
Sebagai infromasi, perdagangan saham pada hari Selasa di AS ditutup menyusul adanya Columbus Day.