Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pamer Capaian Indonesia di Hadapan Investor, Rini Tawarkan Proyek 42,1 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 09/10/2018, 10:22 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Menteri BUMN Rini Soemarno memamerkan capaian Indonesia yang selama ini fokus membangun infrastruktur di hadapan investor dan peserta Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia saat acara Indonesia Investment Forum 2018 di Hotel Conrad, Tanjung Benoa, Selasa (9/10/2018).

Selain memamerkan capaian tersebut, Rini menyampaikan ada peluang investasi yang besar dengan metode pembiayaan khususnya di infrastruktur yang lebih modern.

"BUMN di Indonesia banyak bergerak di berbagai sektor pembangunan infrastruktur, dan tercatat pendapatannya yang sebesar 151 miliar dollar AS tahun 2017 menyumbang 15 persen terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia dengan 13 sektor yang dijalankan oleh 143 BUMN," kata Rini.

Rini menjelaskan, bagi Warga Negara Asing (WNA) yang sudah lama bermukim di Indonesia, akan melihat bahwa pembangunan hanya terpusat di Pulau Jawa. Namun, paradigma itu ingin diubah oleh pemerintah yang dalam beberapa tahun terakhir ini gencar membangun infrastruktur serta sarana dan prasarana pendukungnya ke berbagai wilayah di luar Pulau Jawa.

Baca juga: IMF: Indonesia Tak Butuh Pinjaman karena Pemerintah Mengelola Ekonomi dengan Baik

Salah satu capaian yang telah dicapai dan terus berlanjut adalah pembangunan bandar udara. Tahun ini, BUMN terkait telah membangun enam bandara dan akan ada tiga bandara lagi yang hendak dibangun atau dikembangkan tahun depan.

"Dengan begitu, peluang investasi di proyek-proyek infrastruktur yang dijalankan BUMN sebesar 42,1 miliar dollar AS dari total nilai proyek sebesar 85,8 miliar dollar AS. Ada sekitar 78 proyek yang dijalankan oleh 21 BUMN kami," tutur Rini.

Menurut Rini, pemerintah telah memiliki skema pembiayaan dan investasi yang lebih matang saat ini. Sehingga, tidak ada alasan untuk tidak berinvestasi di Indonesia, ditambah dengan kondisi ekonomi yang tetap stabil dan mampu mendukung ketahanan dalam negeri meski banyak ketidakpastian di global.

"Sekarang adalah waktu yang tepat (untuk berinvestasi). Kalau bukan sekarang, kapan lagi?" ujar Rini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com