Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Potensi Ekonomi Digital, Nail Blockchain Rambah Indonesia

Kompas.com - 10/10/2018, 11:12 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan venture capital dan project incubator Jepang Nail Blockchain resmi merambah pasar Indonesia.

Chief Executive Officer (CEO) Nail Blockchain Takahashi Akihiro mengatakan bahwa Indonesia merupakan pasar potensial untuk menerapkan teknologi blockchain.

"Indonesia bisa menerapkan teknologi blockchain, tapi harus ada beberapa pengertian yang harus dipahami oleh pasar dalam negeri mengenai blockchain," ujar Takahashi dalam pernyataan resminya, Rabu (10/10/2018).

Sebagai negara dengan potensi ekonomi digital yang besar, Indonesia dikatakan Takahashi memiliki kemungkinan besar pula untuk mengimplementasikan teknologi blockchain sebagai salah satu pengendali utama untuk percepatan pencapaian target pertumbuhan ekonomi digital tersebut.

Oleh karenanya, sebagai program global, Takahashi berharap masyarakat Indonesia bisa menjadikan Nail sebagai alternatif investasi menggunakan teknologi blockchain.

"Kami punya harapan yang tinggi di pasar Indonesia," imbuh dia.

Adapun Indonesia merupakan negara ketiga setelah Jepang dan Korea Selatan yang menjadi tempat pengenalan bisnis Nail Blockchain.

Selain memperkenalkan bisnisnya, Nail Blockchain memiliki pilot project guna membangun pusat-pusat inkubator blockchain dan IT project di beberapa negara, termasuk Indonesia.

Takahashi menambahkan, Nail Blockchain juga berencana menyuntikkan modal bagi perusahaan rintisa. Atau start-up kecil dan pemula yang potensial, khususnya di bidang teknologi informasi dan blockchain.

"Jenis startup inilah yang potensinya cukup menjanjikan keuntungan besar," sambung Takahashi.

Oleh karena itu, untuk semakin memberikan pengetahuan terkait teknologi blockchain dan bagaimana pemanfaatannya, Naik Blockchain menggelar sebuah seminar bertajuk "Seminar Project Nail Coin Tour Negara G20".

Acara tersebut merupakan upaya Nail Blockchain mengedukasi para pelaku usaha terkait potensi penggunaan teknologi blockchain di Indonesia sebagai teknologi masa depan dengan sistem kerja yang transparan, dan efisien.

"Seminar Project Nail Coin Tour Negara G20 ini kami harap dapat memberikan pemahaman yang baik untuk semua stakeholder dan menjadikan Nail Blockchain sebagai salah satu alternatif investasi baru perusahaan-perusahaan besar Indonesia," pungkas Takahashi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com