Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UKM Diharapkan Berkontribusi Genjot Penerimaan Pajak

Kompas.com - 10/10/2018, 21:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Usaha kecil menengah (UKM) diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan penerimaan pajak. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah meningkatkan kepatuhan pajak.

Herkulanus Bambang Suprapto, Ketua Program Magister Akuntansi Universitas Udayana menjelaskan, UKM menjadi tema yang menarik diusung. Ini mengingat begitu agresifnya pemerintah dalam usaha meningkatkan kepatuhan pajak UKM, terutama dengan penurunan tarif pajak UKM.

"Hanya saja, pembukuan sebagai konsekuensi bagi pemanfaatan tarif UKM masih dianggap memberatkan bagi pengusaha UKM," kata Bambang dalam keterangan resminya pada acara diskusi nasional Peran Usaha Kecil dan Menengah dalam Perpajakan Nasional yang dihelat Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI), Rabu (10/10/2018).

Bambang mengapresiasi apa yang sudah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kepatuhan UKM, terutama dengan inovasi-inovasi yang sudah dilakukan. Hanya saja perlu ditambahkan inovasi, khususnya terkait pembukuan.

"Sehingga diharapkan peran serta UKM dalam perpajakan nasional terutama peningkatan penerimaan pajak," jelas dia.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pajak Robert Pakpahan mengungkapkan, pemerintah telah menurunkan tarif PPh untuk UKM. Kebijakan ini, kata Robert, akan mempermudah UKM untuk masuk ke sektor formal dan berkontribusi dalam penerimaan pajak.

"Pajak itu kewajiban warga negara. Kalau UKM ada omzet, itu kami anggap penghasilan," tutur Robert.

Ia mengungkapkan, penurunan tarif PPh UKM dari 1 persen menjadi 0,5 persen merupakan angka yang sangat rendah. Robert menyebut, besaran tarif tersebut merupakan besaran yang masuk akal.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com