Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung, Hutama Karya Dapat Rp 2 Triliun dari Bank Mandiri

Kompas.com - 11/10/2018, 20:16 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

NUSA DUA, KOMPAS.com - Bank Mandiri menyalurkan kredit investasi berskema sindikasi kepada Hutama Karya dengan limit sebesar Rp 2,041 triliun untuk pembangunan ruas tol Terbanggi Besar, Lampung Tengah - Kayu Agung, Sumatera Selatan sepanjang 185 km.

Nilai tersebut meliputi 22 persen dari total kredit sindikasi dari lembaga keuangan dalam negeri sebesar Rp 9,17 triliun. Disamping kredit sindikasi, Hutama Karya juga mendapatkan fasilitas CDS sebesar Rp 5,2 triliun untuk memastikan keberlangsungan proyek tersebut.

Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan, perseroan memiliki komitmen terhadap pembangunan proyek-proyek infrastruktur penting, seperti pembangunan jalan tol, dan pembangunan bandara maupun pelabuhan laut.

“Untuk itu, kami memiliki produk-produk pembiayaan yang bisa dimanfaatkan, termasuk pada tahap pembebasan lahan, pembangunan konstruksi maupun tahap pengoperasian,” imbuh Royke dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Kamis (11/10/2018).

Baca juga: Mandiri KPR Milenial Tawarkan Bunga 6,5 Persen per Bulan Tanpa DP

Penandatanganan perjanjian kredit dilakukan oleh SEVP Large Corporate Banking Bank Mandiri Dikdik Yustandi, Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar dan Direktur Utama PT Hutama Karya Bintang Perbowo di Bali hari ini.

Dalam kesempatan yang sama, Bank Mandiri bersama perusahaan anak Mandiri Sekuritas dan Mandiri Manajemen Investasi berkerja sama dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur (KIK-DINFRA).

Produk investasi yang pertama kali diluncurkan tersebut akan segera diperdagangkan di pasar modal dengan target pengumpulan dana mencapai Rp 1,5 triliun.

Bank Mandiri dan Mandiri Sekuritas sebelumnya bersama Jasa Marga menerbitkan obligasi Rupiah di pasar modal internasional, Komodo bonds senilai Rp 4 triliun pada akhir tahun lalu, serta Reksadana Penyertaan Terbatas (RDPT) untuk membiayai pengembangan jalan tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

“Harapannya, alternatif pembiayaan infrastruktur melalui pasar modal ini dapat dimanfaatkan perusahaan di bidang infrastruktur untuk mendapatkan sumber pendanaan yang efektif dengan biaya yang terukur,” ujar Royke.

Sebelumnya, Bank Mandiri juga telah memberikan fasilitas kredit transaksi khusus senilai Rp 2,5 triliun kepada PT Indonesia Infrastruktur Finance.

Fasilitas kredit transaksi khusus ini bertenor 3 tahun. Selain itu, Bank Mandiri juga memberikan fasilitas kredit jangka pendek seniai Rp 500 miliar bertenor 1 tahun, serta fasilitas treasury line sebesar 100 juta dollar AS dengan jangka waktu fasilitas selama 5 tahun sejak penandatanganan.

Untuk keseluruhan sektor infrastruktur, Bank Mandiri telah mengucurkan pembiayaan senilai Rp 165,8 triliun hingga Juni 2018. Dari nilai tersebut sebanyak Rp 39,3 triliun dialokasikan untuk pembangunan transportasi, termasuk bandara dan pelabuhan, kemudian Rp 36,8 triliun untuk pembangkit listrik, sebesar Rp 24,1 triliun untuk proyek migas dan energi terbarukan, dan Rp 18,3 triliun untuk sektor jalan tol, konstruksi dan sisanya untuk pembangunan telematika, perumahan dan fasilitas kota serta sektor lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com