Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkeu: Kenaikan Harga Premium Berpotensi Dongkrak Inflasi

Kompas.com - 12/10/2018, 05:21 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

NUSA DUA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan melalui Badan Kebijakan Fiskal (BKF) menilai inflasi berpotensi meningkat saat harga bahan bakar minyak (BBM) premium resmi dinaikkan nanti.

Menteri ESDM Ignasius Jonan sebelumnya telah mengumumkan akan menaikkan harga premium, namun belakangan Kementerian BUMN menyatakan kenaikan tersebut ditunda sampai ada keputusan resmi dari rapat koordinasi pemerintah.

"Harga BBM domestik itu salah satu pembentuk inflasi dari administered prices (harga yang diatur pemerintah). Kalau harga BBM naik, tentu administered prices dan inflasi meningkat," kata Kepala BKF Suahasil Nazara di sela Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua Beach Hotel, Kamis (11/10/2018).

Meski berpotensi naik, Suahasil menilai kenaikan tingkat inflasinya bergantung pada kapan keputusan harga premium yang baru nanti dikeluarkan. Jika menjelang akhir tahun baru diputuskan, maka kemungkinan besar inflasi secara keseluruhan untuk tahun ini tidak akan terlalu besar.

"Kalau tahun 2018 ini kan tinggal dua bulan lagi, (inflasi) meningkatnya kemungkinan tidak terlalu besar," tutur Suahasil.

Mengenai kenaikan harga premium yang bakal mengurangi daya beli masyarakat, Suahasil menyebut ada kemungkinan hal itu terjadi. Namun, daya beli akan tergerus jika inflasi secara keseluruhan, yang turut mempertimbangkan banyak indikator, juga ikut naik, sehingga tidak dari kenaikan harga premium semata.

"Selama ini kami selalu memikirkan sebaiknya kami menjaga daya beli masyarakat, kenapa, karena untuk PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia itu 56 persen berasal dari konsumsi, makanya kami jaga," ujar Suahasil.

Dia turut memproyeksi, inflasi hingga akhir tahun ini masih terjaga sesuai dengan target pemerintah, yakni antara 3 sampai 3,5 persen. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi hingga September 2018 tercatat sebesar 2,88 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com