BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan GO-JEK Indonesia

Mau Tahu Mengapa Kita Suka Voucher Potongan Harga? Ini Jawabannya

Kompas.com - 12/10/2018, 09:00 WIB
Haris Prahara,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berbelanja merupakan bagian tak terpisahkan dari hidup masyarakat sehari-hari. Mulai dari kebutuhan pokok sehari-hari sampai barang bersifat tersier.

Tak melulu berbelanja di toko konvensional, tetapi kini mencuat tren baru berbelanja daring. Hal itu sebagaimana tercermin dari survei We Are Social 2018, yang mana sedikitnya 40 persen dari 132 juta pengguna internet Tanah Air gemar berbelanja daring.

Tentunya tidak ada yang salah dengan hal itu. Hanya saja perlu diperhatikan, jangan sampai kegemaran berbelanja berimbas besarnya pasak daripada tiang.

Nah, hobi berbelanja seseorang lazimnya bakal lebih terpacu ketika diimingi dengan aneka program promosi, contohnya saja voucher potongan harga. Makin besar potongan harganya, dapat makin tergugah pula calon konsumennya.

Kondisi itu dikenal sebagai psikologi pemasaran. Sama halnya dengan teknik pemberian harga, yang mana Rp 99.900 terasa lebih istimewa daripada Rp 100.000.

Seperti dikutip Forbes, Rabu (15/3/2017), produsen yang memberi voucher potongan harga bisa memengaruhi 80 persen konsumen agar tertarik membeli produk mereka.

Jika ditilik lebih jauh, kondisi itu tidak lepas dari sifat dasar manusia sebagai makhluk ekonomi (homo economicus), yakni mendapat efek maksimal dengan pengeluaran seminimal mungkin.

Meskipun mungkin jumlah penghematannya hanya berkisar Rp 1.000-Rp 2.000, tetap saja itu menjadi nilai tambah bagi pembeli.

Selain menciptakan value (nilai), voucher potongan harga bisa memberi rasa terapresiasi bagi konsumen. Ini bukanlah hiperbola. Sebab, sains mampu menjelaskannya.

Penelitian Claremont University (2017) menemukan, pemberian voucher potongan harga diklaim mampu mengurangi tingkat stres seseorang hingga 38 persen.

Kesetiaan pelanggan

Membangun kepercayaan konsumen merupakan investasi krusial bagi pebisnis. Siapa yang tak mampu menjaganya, niscaya bisnis bisa tersalip pesaing.

Terkait hal itu, voucher potongan harga bisa dipakai untuk membangun loyalitas konsumen dalam jangka panjang.

Pemberian voucher potongan harga secara eksklusif dapat menimbulkan kesan spesial di benak konsumen. Program loyalitas itu membuka peluang mereka membeli kembali, tanpa memedulikan seberapa agresif promosi para pesaing.

Ilustrasi voucher potongan hargaSHUTTERSTOCK Ilustrasi voucher potongan harga
Berkaca dari kegemaran konsumen akan voucher potongan harga tersebut, sejumlah produsen, seperti Go-Jek telah meluncurkan layanan terbarunya bernama Go-Deals.

Melalui layanan itu, konsumen akan mendapatkan beragam promosi menarik dari merek aneka industri yang jarang ditemukan di marketplace lainnya. Promosinya mulai dari voucher makanan, minuman, wisata, sampai aneka barang elektronik dan layanan Go-Jek.

Sekadar informasi, Go-Deals menawarkan kemudahan dari sisi pembayaran menggunakan Go-Pay.


Terkini Lainnya

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com