Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Disebut Pasar Potensial Blockchain

Kompas.com - 12/10/2018, 11:36 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo menyebut perlu regulasi yang tepat terkait perkembangan ekonomi digital. Regulasi yang tepat perlu disusun, namun tidak membuat negara kehilangan potensinya.

Salah satu sektor ekonomi digital yang berkembang pesat saat ini adalah blockchain. Meski belum besar, namun ternyata pasarnya masih sangat besar.

"Indonesia aktif merangkul ekonomi digital dan teknologi yang canggih yang diwakili oleh blockchain merupakan sumber penting dari transformasi ekonomi digital," kata  Direktur Infrastruktur ICT di Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) Muhammad Neil El Himam dalam pernyataannya, Jumat (12/10/2018).

Perkembangan blockchain Indonesia masih dalam tahap awal dibandingkan AS, China, Jepang , dan Korea Selatan. Namun demikian, masyarakat di Indonesia sudah memiliki pemahaman yang mendalam mengenai proyek blockchain dan permintaan yang kuat untuk berpartisipasi dalam pasar ini.

Teknologi blockchain dan pasar membutuhkan pembelajaran dan komunikasi jangka panjang. Industri perusahaan rintisan (startup) juga perlu pengusaha media untuk tumbuh bersama-sama.

"Dari 2008 hingga saat ini, telah berkembang pesat dan nilai perkembangan blockchain industri disorot," kata Pendiri Blockchain No.1 Jack Sun.

Berdasarkan statistik tidak lengkap, ada lebih dari 2.000 blockchain yang berhubungan dengan perusahaan-perusahaan di dunia, 43 persen di antaranya didirikan pada 2017.

Sun mengatakan, pihaknya fokus memberikan laporan terkait industri blockchain. Termasuk pula data pasar dan interpretasinya.

"Kami akan berfokus pada laporan industi blockchain,berita terkini,data pasar, interpretasi teknis dan kedalaman yang eksklusif, serta untuk membantu mereka memahami pengetahuan blockchain, mengumpulkan informasi penting dari daerah yang tepat serta nilai riil pra-kontrak dari informasi yang kompleks,” kata Sun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com