Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/10/2018, 14:28 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Asia mencapai 5,6 persen pada tahun 2018. Meski masih dalam kondisi yang amat baik, namun ada sejumlah risiko yang menghantui pertumbuhan ekonomi kawasan tersebut.

Changyong Rhee, Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF mengatakan, sejumlah risiko tersebut antara lain pengetatan kondisi pasar keuangan, kenaikan harga minyak, dan memanasnya ketegangan perdagangan. Dalam hal ini adalah perang dagang AS dan China.

Baca juga: IMF Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia 5,6 Persen Tahun Ini

"Sudah ada beberapa putaran tarif yang disetujui, yakni terhadap baja dan aluminium pada 50 miliar dollar AS ekspor China ke AS dan kemudian ekspor China berikutnya sebesar 200 miliar dollar AS," kata Rhee dalam press briefing pada Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018).

Rhee menjelaskan, pengenaan tarif impor tahap berikutnya pun sudah diajukan, yakni terhadap ekspor China ke AS senilai 267 miliar dollar AS dan perdagangan otomotif global. Menurut dia, ketegangan perdagangan ini akan memberikan serentetan dampak, termasuk terhadap keyakinan investor dan pasar kauangan.

Imbas perang dagang tersebut, imbuh Rhee, akan berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi China sebesar 1,6 persen pada dua tahun pertama perang dagang. Adapun bagi AS, dampaknya adalah penurunan pertumbuhan ekonomi sekitar 0,9 persen.

"Kawasan Asia secara keseluruhan juga akan mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi hingga 0,9 persen," ungkap Rhee.

Oleh sebab itu, lanjut dia, IMF merekomendasikan negara-negara Asia untuk menggelontorkan stimulus kebijakan jangka pendek untuk menangkal dampak negatif perang dagang. Tidak hanya itu, negara-negara Asia juga didorong untuk melakukan penyeimbangan kembali terhadap sumber pertumbuhan domestik.

"Ini sejalan dengan ketegangan masih terjadi dan memiliki implikasi terhadap keberlanjutan model pertumbuhan (ekonomi) Asia yang didorong oleh perdagangan," ujar Rhee.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com