Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelenggaraan IMF WB Dorong Laju IHSG Positif

Kompas.com - 12/10/2018, 18:17 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diutup mengguat sebesar 0,94 persen menjadi 5.756,49 pada perdagangan Jumat (12/10/2018). Sepanjang hari, IHSG melaju di zona hijau dan menyentuh titik tertingginya di hari ini pada level 5788,68.

Analis Indosurya Sekuitas Nafan Aji menjelaskan meskipun sepanjang hari kemarin IHSG sempat terkoreksi tajam sebesar 2,02 persen, kinerja IHSG hari ini positif. Hal ini dipengaruhi oleh apresiasi para pelaku pasar terhadap stabilitas fundamental makroekonomi, meski rupiah sempat terdepresiasi melebihi level Rp 15.200 per dollar AS.

Selain itu, juga terdapat sentimen positif dari penyelenggaraan Pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Grup Bank Dunia yang berjalan dengan kondusif.

"Sentimen positif berasal dari faktor penyelengaraan IMF-World Bank Annual Meetings di Bali yang telah berjalan dengan kondusif sehingga tentunya memberikan efek positif bagi keberlangsungan pertumbuhan ekonomi global pada umumnya, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia khususnya," jelas dia ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (12/10/2018).

Adapun pengamat pasar modal Satrio Utomo menilai, tidak ada alasan khusus yang membuat kinerja IHSG hari ini membaik. asing 159,69. Sebab, dari sisi eksternal pasar saham Amerika Serikat, Wall Street juga mengalami koreksi yang cukup tajam dalam perdagangan dua hari belakangan.

Pelaku pasar pun menurutnya tidak mengekspektasikan kinerja IHSG yang membaik hari ini.

"Lebih karena technical reborn, tidak ada alasan yang jelas soalnya AS dua hari belakangan AS turunnya dalam banget. Cuma ini kan pagi ini kemudian bagus, market Asia juga merespon positif, kemudian itu yang membuat sentimennya sedikit berubah, kemudian market mengalamai reborn dengan sendirinya," jelas dia.

Senada dengan Satrio, Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada mengatakan tidak ada berita yang signifikan yang mendorong kinerja positif IHSG hari ini. Namun, bisa saja muncul sentimen positif yang berasal dari berbagai kesepakatan yang dicapai Indonesia dengan beberapa negara.

"Nggak ada berita yg signifikan membuat IHSG hijau, lebih kepada aksi beli, kalau pun ada sentimen yg mau dijadikan alasan ya dari berbagai kesepakatan yang dicapai Indonesia dengan beberapa negara untuk ekonomi Indonesia," jelas dia.

Meskipun melaju di zona hijau sepanjang hari, namun investor asing masih melakukan aksi jual bersih di pasar regular Rp 159,69 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com