Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Bank Sentral China: Yuan Tak akan Digunakan sebagai Senjata Perang Dagang

Kompas.com - 14/10/2018, 13:16 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

BEIJING, KOMPAS.com - China kembali mempertegas tidak akan menggunakan mata uang mereka sebagai senjata perang dagang. Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur bank sentral China, People's Bank of China (PBoC), Yi Gang seiring dengan semakin meningkatnya ketegangan perdagangan di antara Amerika Serikat dan negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.

"China akan terus membiarkan pasar memainkan peran yang menentukan pembentukan nilai tukar RMB (renmibi/yuan)," ujar Yi dalam pernyatannya kepada Dana Moneter Internasional (IMF) yang diunggah dalam laman resmi IMF pada Sabtu (13/10/2018).

"Kami tidak akan melakukan devaluasi kompetitif, dan tidak akan menggunakan nilai tukar sebagai alat untuk menangani friksi perdagangan," lanjut dia.

Yi menyebutkan, China akan terus mendorong reformasi berbasis pasar untuk tingkat suku bunga dan nilai tukar mereka, serta menjaga agar nilai tukar mata uang mereka stabil pada tingkat ekuilibrium yang adaptif.

Baca juga: Negara Berkembang Sepakat Bawa Isu Perang Dagang ke WTO

Dikutip dari Bloomberg, mata uang China telah jatuh lebih dari 9 persen terhadap dollar AS dalam 6 bulan terakhir. Namun, tekanan terhadap yuan mereda dalam beberapa hari belakangan seiring dengan adanya berita pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping pada bulan November mendatang.

Departemen Keuangan AS pun diminta untuk tidak menyebut China sebagai manipulator mata uang.

Pertubuhana ekonomi China sepanjang tahun 2018 ini cenderung Stabil, Yi menambahkan, seluruh risiko ekonomi dapat dikendalikan.

Pemerintah dan regulator terkait tengah mencoba untuk merangsang petumbuhan tanpa menyebabkan risiko ledakan utang karena ketegangan perdagangan mempersulit prospek pertumbuhan ekonomi yang sudah melambat lantaran adanya pembersihan kondisi keuangan domestik.

Yi mengatakan, kebijakan moneter akan tetap netral dan lebih fokus untuk menggiring ekspektasi.

Pihak berwenang akan melakukan penyesuaian yang proaktif dan fine-tuning untuk memastikan bahwa kebijakan moneter akan tetap tepat di tengah perubahan lanskap ekonomi dan keuangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com