Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Mentan Ungkap Taiwan akan Investasi Rp 20 Triliun di Industri Gula

Kompas.com - 15/10/2018, 10:30 WIB
Mikhael Gewati

Editor

KOMPAS.com - Taiwan berminat berinvestasi membangun industri gula di Indonesia senilai Rp 20 triliun. Hal ini terungkap saat Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bertemu dengan Menteri Pertanian Taiwan, Tsung-Hsien Lin di Taipe, Taiwan, Selasa (9/10/2018). 

Pada pertemuan yang berlangsung singkat itu, Tsung-Hsien Lin menyampaikan komitmen untuk investasi industri gula Rp 20 triliun di Indonesia.

“Ini sangat positif. Industri gula merupakan prioritas nasional Indonesia untuk memenuhi konsumsi domestik sekitar 4 juta ton per tahun,” kata Amran di Jakarta, dalam keterangan persnya Sabtu (13/10/2018).

Amran menyebutkan, dari target rencana membangun 10 Pabrik Gula (PG) dengan dukungan investasi asing, saat ini Indonesia berhasil membangun 6 unit PG yang terintegrasi dengan perkebunan tebu.

BACA JUGADi AMAF, Mentan Beberkan Capaian Pertanian, Perikanan dan Kehutanan RI

Untuk itu, investasi Taiwan diharapkan dapat membangun sedikitnya 2 hingga 4 unit PG, dengan nilai investasi masing-masing RP 20 triliun.

“Pihak Indonesia menawarkan areal investasi di Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Tengah, dan Merauke dengan luasan mencapai 20.000 hektar (ha) untuk masing-masing unit," ujarnya.

Indonesia juga, kata Mentan, memberi berbagai kemudahan perijinan serta jaminan keamanan dan kenyamanan berusaha para investor. 

Adapun untuk lebih menjamin kelancaran berusaha, Amaran menjelaskan bahwa pola kemitraan antara investor Taiwan dengan pengusaha lokal punya peranan yang berbeda. 

Pihak Taiwan mengambil peran yang lebih dominan pada penanganan aspek-aspek teknis, sementara pengusaha lokal membantu penanganan aspek non-teknis, seperti pengurusan administrasi perijinan dan proses pengamanan lingkungan berusaha.

“Untuk percepatan realisasinya, Menteri Pertanian Taiwan telah menugaskan Wakil Menterinya untuk berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat,” tuturnya.

Amran menambahkan kerja sama dengan Taiwan ini juga sebagai langkah konkret dan masif menggerakan ekspor dan investasi untuk pertumbuhan ekonomi nasional.

Hal ini diharapkan akan mempercepat pencapaian target swasembada guna industri paling lambat 2024.

“Tapi harus diketahui juga, saat ini kita sudah mampu swasembada gula konsumsi,” tambahnya.

Kunjungan ke Taiwan juga membahas komitmen Taiwan membuka pasar manggis dari Indonesia, kerja sama teknis Pengembangan Rain Water Harvesting System, serta program Magang Petani Indonesia di Taiwan.

BACA JUGADeal, Ekspor Manggis Indonesia ke Taiwan Dipercepat

Melalui kerja sama itu, Amran berharap agar sumber daya alam pertanian yang berlimpah di Indonesia dapat disinergikan dengan Taiwan. Dengan demikian, Indonesia buka investasi dari Taiwan.

“Bila ini dapat dilaksanakan, maka akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi berbasis pertanian yang kuat, sehingga cita-cita Indonesia untuk menjadi lumbung pangan Asia dan bahkan dunia dapat segera terwujud,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com