Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Diprediksi Masih Terdepresiasi Hingga Rp 15.400

Kompas.com - 15/10/2018, 14:17 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastadi mengungkapkan, depresiasi rupiah masih akan terjadi bahkan kemungkinan menyentuh Rp 15.400.

“(Rupiah) masih berjalan direntang Rp 15.200-Rp 15.400 sampai akhir bulan ini setidaknya,” jelas Fitrha di Jakarta, Sabtu (13/10/2018).

Meski terdepresiasi, hal ini masih cukup stabil dalam beberapa bulan terakhir. Tekanan terhadap rupiah sedikit mereda karena kenaikan suku bunga The Fed. Dia mengungkapkan bahwa rupiah masih dalam batas yang bisa ditoleransi.

“Bahkan agak mereda sampai Desember nanti. Bulan Desember momen of truth-nya. Meskipun kemarin sudah ada shock di Down Jones. Tapi, saya melihat rupiah masih dalam batas yang bisa ditoleransi,” ujar Fitrha.

Walaupun masih dalam batas aman, Fitrha menyarankan harus ada langkah antisipatif. Hal ini karena faktor terbesar permasalahan rupiah selain faktor ekspektasi, juga faktor kondisi dari defisir transaksi berjalan (CAD) yang semakin lama semakin menggerogoti rupiah.

Perihal Indonesia yang menjadi tuan rumah pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali, Fitrha menyebutkan hal itu bisa menjadi sentimen positif terhadap rupiah.

“Pertemuan IMF-Bank Dunia seharusnya memberikan sentimen positif karena selama ini yang sangat berpengaruh terhadap rupiah adalah faktor ekspektasi dan sinyal-sinyal negatif terhadap perekonomian Indonesia,” jelas Fitrha.

Tapi sayangnya ada noda hitam yang terjadi kemarin sehingga meninggalkan investor wait and see untuk investasi ke Indonesia.

“Karena adanya miss-koordinasi kebijakan (kenaikan BBM yang dibatalkan),” jelas Fitrha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com