Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Ingin Semua Lokasi Pariwisata di Indonesia Tiru Ancol

Kompas.com - 15/10/2018, 19:43 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi berharap agar semua pengelola tempat pariwisata meniru apa yang dilakukan pengelola Ancol dalam penyediaan tempat istirahat bagi pengemudi bus pariwisata.

"Saya juga perlu didukung dari teman-teman pariwisata khususnya pada setiap pendirian lokas-lokasi wisata kalau bisa, nih ya, kalau bisa minimal seperti Ancol ini yang sudah kita lihat menyiapkan sarana tempat istirahat bagi pengemudi," jelas Budi di Ancol, Jakarta Utara, Senin (15/10/2018).

Namun demikian, Budi tak bisa menerbitkan aturan yang mewajibkan pengelola lokasi pariwisata untuk membangun tempat istirahat bagi pengemudi tersebut.

Oleh karena itu, dia berharap agar pemerintah daerah bisa mensosialisasikan hal tersebut kepada para pengelola lokasi pariwisata yang ada di daerahnya.

"Izin itu kan yang memberikan (pemerintah) provinsi jadi minimal mungkin dari pariwisata dari Kemenpar memberikan guidance-lah kepada daerah supaya saat memberikan izin lokasi wisata kalau bisa ada ini (tempat istirahat)," terang Budi.

Maka dari itu, ke depannya tempat istirahat bagi pengemudi bus pariwisata tersebut akan menjadi tanggung jawab tiap pengelola lokasi wisata dengan aturan dari Kemenpar dan Pemprov.

Sementara itu, Budi pun menyatakan rasa terima kasihnya kepada pengelola Ancol atas inisiatif pembangunan tempat istirahat pengemudi bus pariwisata yang pertama tersebut.

"Saya berterimakasih kepada Ancol yang pertama kali barangkali membangun tempat istirahat yang cukup representatif, dekat dengan musholla, kemudian ada lokernya juga. Kemudian kita harapkan juga nanti ada car call-nya, jadi enggak usah khawatir kalau rombongannya akan pulang tinggal dipanggil saja," tutur dia.

Manajer Pemeliharaan Taman Impian Jaya Ancol Eri Susono menyampaikan, pembangunan tempat istirahat bagi pengemudi bus pariwisata itu didasari atas peristiwa kecelakaan bus di Tanjakan Emen, Subang, beberapa waktu silam.

Penyebab kecelakaan itu salah satunya karena pengemudi yang mengalami kelelahan. Berkaca dari hal tersebut, Eri yang kemudian bertemu dengan pihak Kemenhub mendapat sosialisasi terkait pendirian tempat istirahat pengemudi bus pariwisata.

"Ini langsung kami buat dan kata Pak Dirjen Ancol jadi pilot project dan alhamdulillah sebelum lebaran kami sudah jadi, sudah selesai dan sudah dipakai oleh mudik bersama BUMN. Untuk sementara di sini ada 26 kasur (matras) dan nanti rencananya akan ada tiga tempat lainnya di kantong parkir bus Ancol," beber Eri.

Salah seorang pengemudi bus dari PO Harapan Putra bernama Asep pun merasa terbantu dengan adanya tempat istirahat tersebut. Pasalnya, dia dan rekan-rekan pengemudi bus lainnya bisa membaringkan badan dengan baik selepas duduk mengendarai bus selama berjam-jam.

"Enak ada tempat istirahat kayak begini. Nyaman, bisa istirahat dan nanti pas jalan bisa lebih fit lagi. Fasilitasnya juga sudah enak ada kipas angin, colokan. Kalau bisa minimal ada kopi atau tehnya," pungkas Asep.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com