JAKARTA, KOMPAS.com — Pada perdagangan sesi I hari ini, Selasa (16/10/2018), saham-saham Grup Lippo kompak berada di zona merah.
Tercatat empat saham grup Lippo, seperti PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), masih terkatung-katung.
Berdasarkan data RTI, hingga pukul 11.23 WIB saham LPCK turun 10,83 persen ke level Rp 1.245 per saham, saham LPKR turun 6,9 persen ke level Rp 270 per saham, saham MPPA juga turun 3,55 persen ke level Rp 163 per saham, sedangkan saham LPPF stagnan di level Rp 6.000 per saham.
Penurunan ini dibarengi dengan pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menduga telah terjadi transaksi suap kepada penyelenggara negara terkait perizinan proyek Meikarta yang digarap salah satu perusahaan pengembang properti.
KPK telah menetapkan sembilan tersangka dalam kasus ini. Sebagai diduga pemberi suap yakni Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro, konsultan Lippo Group Taryudi, konsultan Purnama Fitra Djaja Purnama, dan Henry Jasmen yang merupakan pegawai Lippo Group.
Sementara pihak yang diduga sebagai penerima suap adalah Bupati Kabupaten Bekasi Neneng Hasanah Yasin, Kepala Dinas PUPR Jamaludin, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi Sahat MJB Nahar, Kepala Dinas DPMPTSP Kabupaten Bekasi Dewi Tisnawati, serta Kepala Bidang Tata Ruang PUPR Kabupaten Bekasi Neneng Rahmi.
Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Terjerat kasus, saham-saham Grup Lippo melorot
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.