Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membandingkan Anggaran AS dan Indonesia

Kompas.com - 16/10/2018, 19:16 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Amerika Serikat baru saja melaporkan defisit anggaran tahun 2018 mereka yang sebesar 779 dollar AS atau setara dengan Rp 11.840 triliun (asumsi kurs Rp 15.200). Angka tersebut meningkat 17 persen jika dibandingkan dengan defisit anggaran tahun sebelumnya.

Defisit tersebut membengkak kurang lebih 70 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.063 triliun berdasarkan laporan yang diterbitkan pada bulan Juli. Jumlah tersebutsetara dengan 3,9 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) AS.

Lalu bagaimana dengan defisit APBN Indonesia?

Pada awal September lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan defisit APBN mencapai Rp 150,7 triliun atau 1,02 persen terhadap PDB. Jika dibandingkan dengan periode Agustus tahun lalu, secara nominal defisit anggaran mencapai Rp 74 triliun.

Pada bulan Agustus 2017, defisit anggaran tercatat sebesar Rp 224,9 triliun atau 1,65 persen terhadap PDB. Sehingga, defisit anggaran akhir Agustus tahun ini masih jauh lebih rendah dan masih dalam batas defisit anggaran yang ditetapkan dalam APBN tahun ini sebesar 2,19 persen terhadap PDB

Adapun realisasi pendapatan Indonesia hingga Agustus 2018 mencapai Rp 1.152,8 triliun atau 60,8 persen terhadap target dalam APBN 2018 yang sebesar Rp 1.894,7 triliun dan tumbuh 18,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Sedangkan realisasi belanja negara Rp 1.303,5 triliun sudah memenuhi 58,7 persen terhadap target dalam APBN 2018 sebesar Rp 2.220,7 triliun dan tumbuh 8,8 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, penerimaan pemerintah AS tahun ini cenderung stagnan. Penerimaan yang berasal dari pajak korporasi turun 76 miliar dollar AS, atau 22 persen lantaran kebijakan pemerintah untuk memotong pajak. Akan tetapi turunnya penerimaan pajak korporasi diimbangi dengan meningkatnya penerimaan pajak individual. Dikutip dari Bloomberg, besaran penerimaan pajak individual meningkat 6,1 persen.

Utang Pemerintah

Kementerian Keuangan AS pun melaporkan defisit anggaran AS akan terus meningkat tahun ini, dengan utang pemerintah sebesar 21,5 triliun dollar AS yang akan terus bertumbuh di luar kendali. Pemerintah AS pun telah membayarkan bunga utang pemerintah sebesar 523 miliar dollar AS atau Rp 7.740 triliun pada tahun fiskal berjalan 2018 ini.

Dalam upaya untuk mengimbangi semakin lebarnya kesenjangan anggaran, Kementerian Keuangan setempat bahkan memberi sinyal akan meningkatkan kembali utang pemerintah sebesar 769 miliar dollar AS pada paruh kedua tahun ini. Angka tersebut adalah yang tertinggi sejak tahun 2008.

Sementara, utang pemerintah Indonesia, hingga akhir Agustus 2018 berdasarkan data APBN Kita berjumlah Rp 4.363,19 triliun, dengan jumlah PDB diperkirakan Rp14.395,07 triliun.

Adapun rasio utang pemerintah per akhir Agustus menjadi 30,31 persen. Persentase tersebut masih jauh di bawah batas 60 persen terhadap PDB sebagaimana ketentuan Undangundang Keuangan Negara Nomor 17 Tahun 2003.

Hingga akhir Agustus 2018, realisasi pembiayaan utang telah mencapai Rp 274,33 triliun dari target Rp 399,22 triliun yang ditetapkan pada APBN 2018 atau telah mencapai sebesar 68.72 persen APBN. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017, realisasi pembiayaan utang mengalami pertumbuhan negatif 18,49 persen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com