Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 3 Pelajaran yang Ingin Diajarkan Jack Ma ke Pengusaha Muda

Kompas.com - 17/10/2018, 12:05 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Jack Ma, co-founder dari Alibaba mengatakan dia akan kembali mengajar setelah mengundurkan diri sebagai ketua perusahaan. Dia tengah menyusun rencana pelajarannya ini.

Ma tidak asing dengan pendidikan karena sebelumnya dia adalah seorang guru bahasa Inggris sebelum mendirikan Alibaba. Di bawah pengawasannya, perusahaan telah menjalankan program yang mengajarkan e-commerce dan kewirausahaan.

Miliarder ini memiliki banyak hal untuk mengajarkan berbagai hal pada pengusaha muda. Bagaimanapun, peralihannya dari seorang pengusaha yang kekurangan uang menjadi salah satu orang terkaya di dunia adalah salah satu yang banyak orang ingin tiru.

Mengutip dari CNBC, Rabu (17/10/2018), Jack Ma yang berbicara dalam salah satu agenda IMF pekan lalu dan menguraikan pelajaran yang ingin ia sampaikan pada generasi pengusaha berikutnya.

 

Jangan menunggu kesiapan dari masyarakat

Seringkali, orang tidak bertindak atas ide-ide mereka karena mereka berpikir masyarakat tidak siap untuk apa yang ada dalam pikiran mereka. Namun, justru karena ada celah yang bisa diusahakan oleh pengusaha muda ini.

"Jika semuanya sudah siap, Anda tidak memiliki nilai," kata Ma dalam pertemuannya dengan IMF pekan lalu.

Ketika dia mendirikan Alibaba pada tahun 1999, hanya sedikit orang yang memiliki akses ke Internet, apalagi bertransaksi online untuk membeli dan menjual barang.

Sekarang, perusahaannya telah menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, dengan bisnis di e-commerce, pembayaran digital, media sosial dan banyak lagi.

 

Hidup tidak seharusnya mudah

Pengusaha harus terbiasa dengan penolakan, kata Ma. Belajar menangani penolakan membuat orang menjadi tak kenal takut, yang merupakan sifat penting yang harus mereka miliki, jelasnya. Menjadi tak kenal takut juga membuat orang lebih optimistis, yang membuat mereka terus berjalan ketika kehidupan menjadi sulit, tambahnya.

Ma sendiri telah menceritakan banyak cerita tentang penolakan yang dia hadapi dalam kehidupan, seperti ketika dia ditolak untuk bekerja di KFC.

Tapi bagaimana orang mengembangkan keberaniannya? Menurut Ma, itu membutuhkan pergeseran pola pikir.

"Sebagai pengusaha, Anda mesti memaksa keluar untuk menjual sesuatu. Anda harus mengatakan kepada diri sendiri: “Hari ini saya mendatangi 10 pelanggan, mereka semua akan mengatakan tidak, itu biasa.”

“Usahakan Anda kembali bahagia. Jika Anda menjual ke salah satunya, Anda harus sangat bahagia, Anda lebih baik dari yang Anda pikirkan,” jelasnya.

 

Jangan belajar untuk menjadi sukses

Perjalanan Ma dalam membangun Alibaba menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia dapat disebut sebagai kisah sukses.

Namun, apa yang dia lakukan dengan benar untuk menjadi sukses bukanlah sesuatu yang ingin dia bagikan dengan pengusaha pemula, kata Ma.

"Kami tidak akan pernah mengajarkan orang bagaimana menjadi sukses. Harvard, Yale tidak mengajarkan orang bagaimana menjadi sukses. Ketika orang belajar terlalu banyak kisah sukses, mereka berpikir mereka bisa sukses dengan mudah," katanya.

Sebaliknya, dia ingin mengajar orang lain bagaimana mengatasi tantangan sehingga mereka siap untuk kehidupan yang keras.

"Kami ingin berbagi dengan orang-orang kesalahan apa yang kami buat. Ini kesalahan, pelajaran yang kami ambil bahwa itu membuat kemajuan pada diri sendiri," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Penopang

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Penopang

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com