BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Angkasa Pura II

Bisnis Hotel Bandara Angkasa Pura II dari Tangerang hingga Medan

Kompas.com - 18/10/2018, 07:13 WIB
Sri Noviyanti

Penulis


KOMPAS.com -
Inovasi bisnis PT Angkasa Pura II sudah sampai pada pengembangan usaha hotel di wilayah bandara.

Terbaru adalah hotel yang diresmikan di Medan pada 24 Agustus 2018, Hotel Horison Sky Kualanamu.

Berdiri dalam satu kawasan Bandara Internasional Kualanamu, hotel tersebut pada dasarnya adalah yang kedua menyusul berdirinya hotel kapsul modern di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang resmi hadir pada 10 Agustus 2018.

Adapun bisnis itu dipegang anak perusahaan PT Angkasa Pura II (Persero), Angkasa Pura Propertindo (APP). Setelah pembangunan, dua hotel itu dikelola langsung oleh APP.

Lebih jauh

Dalam keterangan resmi tertulis, PT Angkasa Pura II memaparkan bahwa hotel di Medan yang berdiri pada lahan seluas 6.900 meter persegi itu memiliki nilai investasi mencapai Rp 52 miliar.

Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin didampingi Executive General Manager Bandara Internasional Kualanamu, Arif Darmawan, serta Direktur Utama PT Angkasa Pura Propertindo, Wisnu Rahardjo saat meresmikan Hotel Horison Sky, Jumat (24/8/2018) Kompas.com/Mei Leandha Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin didampingi Executive General Manager Bandara Internasional Kualanamu, Arif Darmawan, serta Direktur Utama PT Angkasa Pura Propertindo, Wisnu Rahardjo saat meresmikan Hotel Horison Sky, Jumat (24/8/2018)

Hotel itu telah  dilengkapi dengan 100 kamar tidur serta sejumlah fasilitas lainnya seperti restoran, 4 ruang pertemuan, spa massage, lounge, wi-fi pada masing-masing kamar tidur, business center, dan layanan laundry juga dry cleaning service.

“Hotel ini tidak lepas dari hasil kerja keras yang ditunjukkan oleh APP,” ujar Presiden Direktur PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin.

Secara konsep, hotel di Medan berbeda dengan yang berdiri di kawasan Tangerang. Bekerja sama dengan Capsule Indonesia, penginapan itu hadir dengan konsep modern sampai-sampai disebut sebagai Digital Airport Hotel.

Letaknya ada di kawasan Terminal 3, Lantai 1 Kedatangan Domestik, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.  Hotel ini menjadikan Bandara Soekarno-Hatta sebagai bandara pertama di Indonesia yang memiliki hotel kapsul modern.

Saat ini, hotel itu menyediakan 120 kamar berbentuk kapsul yang dilengkapi dengan fasilitas cukup lengkap layaknya kamar hotel.

Di balik kehadiran pengembangan bisnis itu, Awaluddin menjelaskan, bahwa hal tersebut mempertegas komitmen PT Angkasa Pura II untuk terus tumbuh dan berinovasi dalam menciptakan bisnis baru di tengah persaingan usaha dalam dunia kebandarudaraan.

Tampak isi hotel kapsul di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (3/8/2018). Hotel kapsul pertama di bandara-bandara Indonesia ini akan dioperasikan 10 Agustus 2018 mendatang dengan rate Rp 250.000 untuk enam jam dan Rp 375.000 untuk satu malam.KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Tampak isi hotel kapsul di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (3/8/2018). Hotel kapsul pertama di bandara-bandara Indonesia ini akan dioperasikan 10 Agustus 2018 mendatang dengan rate Rp 250.000 untuk enam jam dan Rp 375.000 untuk satu malam.

“Pengembangan usaha seperti ini yang kami tunggu-tunggu. Anak usaha kami harus bisa lebih agile dan lincah dalam memotret peluang bisnis. Kami selaku induk dari anak perusahaan akan mendukung (mereka) sepenuhnya dalam melakukan pengembangan bisnis usaha,” tambahnya.

Awal juga mengatakan kalau kehadiran hotel di kawasan bandara merupakan upaya PT Angkasa Pura II untuk meningkatkan fasilitas dan pelayanan kepada para pengguna jasa transportasi udara.

Saat ini, hotel kapsul sudah beroperasi. Harga yang ditawarkan untuk konsumen pun masih tergolong ekonomis, yakni mulai dari Rp 250.000 per enam jam atau Rp 375.000 per malam.

Harga dihitung demikian sengaja dibuat karena pertimbangan prioritas pengunjung adalah orang-orang yang memiliki mobilitas tinggi.

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com