Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Punya 1.000 Orang 'Crazy Rich'

Kompas.com - 18/10/2018, 16:12 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Anda mungkin tidak asing dengan novel dan film Crazy Rich Asians yang mengisahkan kehidupan orang-orang superkaya di Singapura. Ternyata, orang-orang berkategori super tajir tersebut ternyata benar-benar ada di negara tetangga Indonesia.

Jumlah miliarder di Singapura tumbuh 11,2 persen pada 12 bulan hingga pertengahan tahun 2018 menjadi 183.737 orang. Adapun 1.000 orang di antaranya masuk ke dalam golongan crazy rich alias superkaya.

Dikutip dari Straits Times, Kamis (18/10/2018), hal tersebut berdasarkan 2018 Global Wealth Report yang dirilis hari ini oleh Credit Suisse Research Institute. Kekayaan rumah tangga di Singapura, menurut laporan tersebut, naik 7,4 persen menjadi sekira 1,3 triliun dollar AS.

Adapun berdasarkan laporan tersebut, yang masuk kategori crazy rich adalah mereka yang memiliki kekayaan lebih dari 50 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 755 miliar. Jumlah 1.000 orang crazy rich Singapura naik 1,1 persen dibandingkan periode sebelumnya.

Credit Suisse menyatakan, kekayaan per orang dewasa Singapura naik lebih dari 146 persen sejak tahun 2000. Kekayaan ini berasal dari tingginya tabungan, kenaikan harga aset, dan menguatnya nilai tukar sejak tahun 2005 sampai 2012.

Aset finansial menyumbang 55 persen dari total kekayaan kotor rumah tangga di Singapura. Angka tersebut hampir serupa dengan yang dicatatkan Swiss, negara dengan kekayaan per kapita tertinggi di dunia.

Sementara itu, rata-rata utang di Singapura mencapai 53.000 dollar AS atau setara sekira Rp 800,3 juta. Angka ini, menurut Credit Suisse, wajar bagi sebuah negara kaya.

Laporan tersebut juga mencatat agregat kekayaan global naik 4,6 persen menjadi 317 triliun dollar AS pada periode setahun hingga pertengahan 2018. Adapun kekayaan per kapita orang dewasa naik 3,2 persen.

AS menjadi kontributor terbesar kekayaan global dengan menambahkan 6,3 triliun dollar AS. Adapun total kekayaan di AS saat ini tercatat sebesar 98 triliun dollar AS.

Kemudian disusul oleh China dengan menambahkan 2,3 triliun dollar AS menjadi 52 triliun dollar AS. Kekayaan di Negeri Tirai Bambu tersebut kini diproyeksikan tumbuh 23 triliun dollar AS dalam lima tahun ke depan.

Direktur Investasi Asia Pasifik Credit Suisse John Woods menyatakan, negara-negara Asia Pasifik terus memberikan kontribusi signifikan terhadap kekayaan global. China, Jepang, Australia, Korea Selatan, dan Taiwan menyumbang 8.8 juta orang miliarder.

"Ini merepresentasikan sekitar 20 persen dari total global," jelas Woods.

Kawasan Asia Pasifik, termasuk China dan India, menanjak ke posisi teratas sebagai kawasan paling kaya di dunia. Di kawasan itu, total kekayaan rumah tangga tumbuh 3 persen menjadi lebih dari 114 triliun dollar AS.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com