Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Targetkan Jadi Negara Maju di Tahun 2024

Kompas.com - 19/10/2018, 06:59 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Target Malaysia untuk menyandang status negara maju dimundurkan dari tahun 2020 menjadi 2024. Keputusan untuk memundurkan target ini sejalan dengan upaya pemerintahan baru dalam mengubah prioritas pertumbuhan ekonomi.

Pendapatan nasional bruto per kapita saat ini naik ke level rata-rata 6,7 persen dari 36.119 ringgit atau 9.248 dollar AS pada tahun 2015 menjadi 41.093 ringgit atau 9.556 dollar AS pada tahun 2017. Berdasarkan batas minimum negara maju yang dipasang oleh Bank Dunia pada tahun 2017, pendapatan nasional bruto per kapita adalah 12.056 dollar AS.

Dikutip dari The Star, Jumat (19/10/2018), ada kekurangan 21 persen sebelum Malaysia akhirnya bisa lulus dari status negara bependapatan menengah atas. Dengan parameter laju pertumbuhan saat ini, maka Malaysia diekspektasikan bisa menjadi negara maju pada tahun 2024.

Namun, pemerintah Malaysia berpandangan bahwa untuk menjadi negara maju dan inklusif, maka harus diimbangi dengan daya beli yang lebih besar. Pada saat bersamaan, untuk menjadi negara maju, Malaysia juga harus menciptakan progres di sejumlah bidang, antara lain ekonomi, politik, budaya, psikologi, spiritual, dan sosial.

Pemerintah menyatakan, ke depan, prioritas kebijakan adalah menyeimbangkan konsolidasi fiskal dan memastikan pertumbuhan inklusif. Pertumbuhan ekonomi Malaysia ditargetkan mencapai 4,5-5,5 persen per tahun dalam Rencana 2018-2020.

Pertumbuhan ini akan ditopang oleh perbaikan produktivitas dan permintaan domestik yang berkelanjutan.

Di dalam rencana ekonomi yang disebut Eleventh Malaysia Plan 2016-2020, perbaikan pertumbuhan ekonomi difokuskan pada penguatan fondasi ekonomi untuk menaikkan status Malaysia menjadi negara maju. Malaysia akan pula menopangkan diri pada inovasi, kreativitas, dan kegiatan-kegiataan bernilai tambah tinggi.

Namun, pada saat bersamaan, sektor-sektor ekonomi terus menghadapi tantangan struktural, bingkai kerja pengawasan yang kompleks, serta rendahnya inovasi dan adopsi teknologi. Di samping itu, ada pula keharusan untuk menaikkan keterampilan tenaga kerja, serta menurunkan ketergantungan pada pekerja berkeahlian rendah dan perbaikan lingkungan bisnis yang bersahabat dan berkelanjutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com