Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Bingung! Ini Cara Mengatasi Bisnis yang Stagnan

Kompas.com - 21/10/2018, 08:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Menjalankan bisnis dan telah memiliki pengalaman, Anda tentu menikmati setiap proses yang terjadi di dalamnya. Bisnis memang memiliki banyak tantangan, sehingga Anda akan membutuhkan strategi untuk menjalankannya.

Tentu saja, bisnis tidak selalu berjalan dengan lancar. Terkadang mengalami perlambatan bahkan stagnan dan tidak berkembang. Jika tidak segera di atasi, bukan tidak mungkin kondisi ini akan membuat bisnis Anda segera gulung tikar. Anda tentu tidak menginginkan kondisi seperti ini, bukan?

Maka, penting untuk mengatasi bisnis yang stagnan dengan tepat sejak awal, sehingga kondisi ini tidak berlarut-larut dan menyebabkan berbagai masalah di dalam bisnis Anda. Penanganan ini tentu sangat beragam, tergantung pada jenis dan skala bisnis yang sedang Anda jalankan saat ini.

Namun apapun jenis bisnis Anda, pastikan mengatasi masalah ini sesegera mungkin. Kenali dan pahami berbagai masalah di dalam bisnis dengan tepat, sehingga Anda bisa menemukan dan menerapkan strategi terbaik untuk mengatasi kondisi tersebut.

Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kondisi ini, beberapa di antaranya bahkan mungkin saja tidak pernah Anda duga sebelumnya. Seperti apa? Jangan bingung, berikut cara mengatasi bisnis yang stagnan sebagaimana dikutip dari Cermati.com.

 

1. Evaluasi dan Kelola Kembali

Tidak hanya bisnis yang baru, bisnis yang telah sukses dan menguntungkan sekalipun bisa saja stagnan pada satu titik tertentu. Hal ini bahkan mungkin tidak Anda sadari sejak awal. Kapan terakhir Anda melakukan evaluasi dan mengelola bisnis dengan semangat prima?
Pastikan Anda mencermati kedua poin di atas dengan baik dan segera lakukan evaluasi pada bisnis secara keseluruhan. Hal ini penting, mengingat bisa saja Anda telah terlalu lama tidak mengelola bisnis Anda secara maksimal dan membiarkannya berjalan dengan begitu-begitu saja.

 

2. Cermati Kebutuhan Pasar

Pasar yang dahulunya luas dan bergairah, bisa saja menjadi lesu dan tak lagi memiliki daya serap tinggi terhadap produk Anda. Seiring dengan berlalunya waktu, kebutuhan konsumen mungkin berubah dan Anda harus siap untuk semua kondisi ini.

Maka dari itu, pastikan Anda mencermati kebutuhan pasar dengan baik, termasuk melihat perubahan permintaan yang selalu mungkin terjadi setiap saat. Sehingga mencermati tren yang ada sangat diperlukan, sehingga bisnis Anda tidak ketinggalan.

 

3. Tingkatkan Mutu Produk dan Harga Jual

Ilustrasi inovasi teknologiTHINKSTOCKS Ilustrasi inovasi teknologi
Produk yang tidak mengalami perubahan sesuai kebutuhan, sangat mungkin tidak akan sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen. Perubahan perilaku konsumen pada umumnya akan diikuti dengan perubahan kebutuhan mereka akan produk tertentu.

Artinya, produk Anda juga harus mengalami perubahan dan peningkatan mutu. Bukan hanya itu saja, seiring dengan peningkatan mutu produk ini, harga jual juga perlu disesuaikan agar menguntungkan.

 

4. Terapkan Promosi yang Tepat dan Baru

Zaman sudah berubah dan terus berkembang dengan pesat, termasuk pasar dan juga konsumen. Anda harus mengimbangi ini dengan strategi promosi yang tepat, di mana Anda bisa memilih media ataupun cara promosi yang unik dan berbeda dari sebelumnya. Hal ini berpotensi meningkatkan angka penjualan bisnis Anda.

Baca Juga: Keuntungan Kuliah S2 Jurusan Bisnis, Sambil Menjalankan Bisnis Pribadi

 

5. Tingkatkan Daya Saing Produk

Jika dahulu pasar sepi dan hanya dikuasai produk Anda, maka bisa saja saat ini justru ramai dengan sejumlah produk baru yang sejenis. Daya tarik produk baru mungkin saja membuat para konsumen berpaling dan meninggalkan produk Anda, terutama jika Anda kalah dalam sistem pemasarannya. Untuk mengatasi kondisi ini, pastikan bisnis Anda memiliki daya saing yang tinggi di pasar.

4. Perbarui SDM dan Lingkungan Kerja

Cermati juga SDM yang Anda miliki. Masihkah kapasitas mereka sesuai untuk bisnis yang Anda jalankan saat ini? Tingkatkan kemampuan SDM dan juga lingkungan kerja di dalam bisnis Anda, agar usaha bisa lebih berkembang dan mengimbangi perkembangn dunia bisnis di luar sana.

Teruslah Belajar dan Lakukan Strategi dengan Tepat

Bisnis memiliki banyak tantangan yang mungkin saja membuatnya stagnan dan tidak berkembang. Hal ini tentu patut dicermati dengan baik, sebab akan sangat memengaruhi umur bisnis Anda.

Pastikan Anda terus belajar dan memperbarui kemampuan bisnis, sehingga Anda bisa memahami kendala serta menerapkan berbagai strategi yang tepat untuk mengatasi kondisi bisnis yang tidak berkembang alias stagnan.

 

Artikel ini merupakan hasil kerjasama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com