Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Persen Dana yang Disalurkan P2P Lending di Indonesia Berasal dari Asing

Kompas.com - 21/10/2018, 10:29 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com -  OJK menengarai dana yang disalurkan oleh fintech peer-to-peer (P2P) lending di Indonesia sekitar 20 persen di antaranya berasal dari asing.

“Saat ini dari 150.061 lender, sekitar 20 persennya dari luar negeri. Ini membuktikan ada aliran dana dari luar negeri yang sudah dikonversikan ke mata uang rupiah untuk dipinjamkan. Sehingga bagi peminjam tidak ada risiko nilai tukar sama sekali,” jelas Direktur Pengaturan Perizinan dan Pengawasan Fintech Otoritas Jasa Keuangan(OJK) Hendrikus Passagi, Sabtu (21/10/2018).

Dia menyampaikan bahwa hal ini menarik. Dia pun membandingkan dengan keadaan tabungan dan pinjaman di Jepang.

“Misalkan di Jepang tingkat bunganya negatif. Orang menyimpan uang di bank harus membayar biaya. Berbeda di Indonesia, orang menyimpan uang di bank mendapat bunga,” jelasnya.

Hendrikus menyampai, OJK berharap banyak dana-dana legal dari luar negeri masuk ke Indonesia untuk membiayai orang-orang yang ada di daerah sehingga membantu likuiditas di tanah air.

“Sehingga nantinya bisa menurunkan tingkat bunga,” imbuhnya.

Sejak awal tahun 2018 dana asing yang masuk lewat fintech P2P lending ini semakin gencar. Namu n Hendrikus tidak pasti menyebutkan berapa jumlah dananya.

“Yang jelas ada sekitar 20 persen lender asing dari total 150.061 lender,” jelasnya.

“OJK berupaya untuk membangun ekosistem fintech yang sehat agar semakin banyak pendanaan yang masuk,” imbuh Hendrikus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com