Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK: Menuju Digital Banking, Investasi Perbankan di Pengembangan Teknologi Capai Rp 7,74 Triliun

Kompas.com - 21/10/2018, 14:24 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Antonius Hari mengatakan, bank-bank yang ada di Indonesia saat ini cenderung menginvestasikan dananya untuk pengembangan teknologi.

“Kalau dilihat secara stastistik saja, kita lihat trennya bank-bank banyak investasi di aplikasi, tidak lagi investasi untuk ke ATM, (investasi ATM) berkurang. Bank sudah melihat bahwa ini mesti dilakukan,” jelas Antonius di Bogor, Sabtu (20/10/2018).

Hal ini terlihat dari data OJK yang mencatat bahwa investasi bank-bank di Indonesia untuk teknologi dari September 2016 yang hanya Rp 6,06 triliun meningkat menjadi Rp 7,74 triliun per September 2018.

Baca juga: Marak Pembobolan Internet Banking, OJK Minta Bank Audit Sistem Keamanan IT

Dimana bank-bank ini memprioritaskan aplikasi perbankan berbasis mobile yakni 86 persen dalam pengembangan teknologinya.

“Transaksi nasabah pada beberapa bank besar di Indonesia mayoritas 90 persen menggunakan channel elektronik,” ujar Antonius.

Tren digitalisasi perbankan pun trennya akan semakin naik di masa depan. Mengingat dengan bantuan teknologi, perbankan bisa menggaet nasabah dan memantapkan pelayanannya lebih optimal.

“Kita mempersiapkan diri dan membuka pintu. Trennya semakin cepat berubah. Dengan IT bahkan 4 tahun bisa melebihi yg 40 tahun (kinerja pemilik rekening di bank),” tuturnya.

Baca juga: OJK Segera Atur Layanan Digital Banking

Antonius mengungkapkan, sebenarnya dengan banyak bank-bank yang sudah go mobile pun sudah bagus saat ini. Namun, akan lebih baik lagi jika terjadi digitalisasi yang bisa bekerja sama dengan Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri.

“Begitu dukcakpil ok, itu langsung siap sebenernya. Ini kendalanya, kalau kita tidak menggunakan data Ducakpil (sidik jari, iris mata) akan masih seperti ini, tapi sekarang saja sudah bagus. Ditambah kalau dari Ducakpil ini (ada) jalannya lebih terbuka (digitalisasi),” ungkapnya.

“Digital dan teknologi ini akan sangat cepat datang,” imbuh Antonius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com