Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tanda Gaya Hidup Anda Tak Sesuai dengan Pendapatan

Kompas.com - 22/10/2018, 08:08 WIB
Erlangga Djumena

Editor

KOMPAS.com - Setelah 2 minggu gajian, Anda baru sadar bahwa gaji tak cukup lagi untuk memenuhi kebutuhan 2 minggu berikutnya.

Kalau terjadi hal seperti itu, gawat jadinya. Seharusnya Anda sudah mulai mengalokasikan gaji menurut tujuannya setelah gaji diterima.

Finansial yang tidak stabil disebabkan oleh gaya hidup yang berlebihan. Gaya hidup biasanya terjadi begitu saja tanpa disadari. Tetapi jika memang gaya hidup ini penyebab mala petaka, maka harus segera disadari.

Susun tata cara mengelola keuangan baru yang baik dan tetapkan tujuan keuangan jangka panjang demi kesuksesan finansial di masa tua.

Baca juga: Gaya Hidup Ini Bisa Membuat Kantong Sehat

Jika keuangan tidak stabil karena salah satu dari beberapa tanda di bawah ini, tinggalkan segera kebiasaan buruk tersebut. Coba cek tanda-tandanya seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Gaji bulanan selalu kandas sebelum waktunya

Poin ini bisa dijadikan sebagai tolok ukur utama untuk mengecek gaya hidup yang sebenarnya. Ada dua hal yang saling berkaitan. Pertama, terbiasa belanja tanpa perencanaan. Kedua, terbiasa mengikuti gaya orang lain untuk meningkatkan status.

Apapun alasannya, Anda perlu lebih teliti dalam mengelola keuangan agar gaji selalu bersisa setiap bulan. Cek pos-pos mana yang harus dihilangkan, kemudian ganti dengan pos-pos yang lebih penting.

2. Persentase tabungan merosot setiap bulan

Seseorang dianjurkan untuk menabung sebesar 30 persen dari total gaji setiap bulan. Tujuannya tak lain untuk mencukupi kebutuhan di hari tua. Nyatanya, persentase tabungan semakin merosot setiap bulan. Awalnya 30 persen,  lama-kelamaan turun ke angka 25 persen, lalu 15 persen hingga nyaris tidak menabung.

Jika Anda rutin menabung 30 persen dari gaji, dalam setahun bisa mengumpulkan puluhan atau ratusan juga. Sehingga dalam beberapa tahun sudah bisa membayar uang muka (DP) rumah baru untuk investasi di hari tua. Agar tabungan terus terisi, rem keinginan untuk belanja konsumtif.

3.  Tidak mampu mencukupi kebutuhan pokok

Membeli makanan, membayar listrik, air, pulsa, internet, asuransi dan membayar cicilan merupakan kebutuhan pokok sebagian orang. Jika Anda tidak dapat memenuhi salah satu di antara kebutuhan pokok ini, tandanya keuangan Anda sedang dalam masalah.

Ambil catatan anggaran per bulan, lalu amati daftar kebutuhan. Jika bujet untuk membeli makanan terlalu besar, Anda dapat mengurangi konsumsi makanan agar gaji mencukupi untuk membiayai kebutuhan lain. Belanjakan uang sesuai skala prioritas, bukan karena keinginan.

4. Belanja online dijadikan sebuah hobi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com