Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Manajemen: 2019 Jadi Tahun "Pertumpahan Darah" bagi Industri Perbankan

Kompas.com - 22/10/2018, 16:07 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Ilmu Manajemen Universitas Indonesia Rhenald Kasali mengatakan, tahun 2019 akan menjadi pertumpahan darah bagi bank soal inovasi digital banking.

Hal ini karena akan ada beberapa bank yang pertumbuhannya naik cukup signifikan. Di sisi lain ada bank-bank yang justru mengalami pelambatan.

“Untuk tahun depan itu akan menjadi 'pertumpahan darah' bagi bank, karena akan ada bank yang menjadi tumbuhnya sangat signifikan dan ada bank yg mengalami pelambatan, dan percaya omongan saya sebagian dari mereka akan menyalahkan (kondisi) ekonomi,” jelas Rhenald di Jakarta, Senin (22/10/2018).

Dia juga menyampaikan, digital banking ini bisa tricky. Rhenald menyampaikan kemungkinan sekitar 50 persen bank di Indonesia bisa bertahan karena melakukan revolusi layanannya.

“Ada bank konvensional di mana 50 persennya bisa berevolusi, dan 50 persennya akan mati. 50 persen yang berevolusi ini namanya techfin,” ujar Rhenald.

“Nyatanya, techfin itu bank kovensional dengan spirit bank tradisional, tetapi memberikan layanan digital,” imbuhnya.

Sementara itu, Rhenald juga menjelaskan kondisi ekonomi global sekarang yang sudah mengalami perubahan. Banyak orang yang menginginkan pertumbuhan ekonomi tinggi, tapi sejak tahun 2014 era pertumbuhan ekonomi utamanya di negara-negara Asia untuk meningkat diatas 5 persen sudah sulit.

“Banyak orang yang bicara pertumbuhan ekonomi harus tinggi, pertumbuhan ekonomi yang tinggi itu sudah berakhir tahun 2014, yakni 6 tahun setelah AS melewati masa krisis 2008. Setelah itu, bola berbalik ke AS apalagi sejak Trump menjabat sebagai Presiden. Jadi, zaman sudah berubah, pasar juga berubah, pendidikan juga berubah,” tutur Rhenald.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com