Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Kasus Khashoggi, Investor Asing Kabur dari Bursa Arab Saudi

Kompas.com - 22/10/2018, 19:29 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

DUBAI, KOMPAS.com - Kasus tewasnya jurnalis Jamal Khashoggi membuat investor asing ramai-ramai melakukan aksi jual dari bursa saham Arab Saudi. Selama sepekan terakhir, gelombang aksi jual terus terjadi.

Dikutip dari The Star, Senin (22/10/2018), selama sepekan terakhir, investor asing mencatat net sell alias penjualan saham di bursa Arab Saudi mencapai 4 miliar riyal atau 1,1 miliar dollar AS. Angka ini melampaui data transaksi saham tertinggi sejak dirilis di negara tersebut pada tahun 2015 silam.

Sebagian besar aksi jual dilakukan oleh investor institusional asing terkualifikasi. Adapun sepanjang pekan lalu hingga awal pekan ini, investor ritel lokal juga melakukan aksi jual.

Peningkatan tren aksi jual yang dilakukan investor asing maupun investor individu domestik sejalan dengan volatilitas yang muncul terkait potensi keterlibatan pemerintah Arab Saudi dalam kasus kematian Khasoggi. Ia diduga kuat tewas setelah masuk ke dalam gedung konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober 2018 lalu.

"Rekor jumlah (saham) yang dijual menunjukkan gravitasi situasi yang ada. Arab Saudi telah mengalami sejumlah kendala (di pasar saham) dan akan membutuhkan waktu lama maupun kerja keras untuk memperoleh kembali kepercayaan (investor)," ujar Naeem Aslam, kepala analis pasar di Think Markets UK di London, Inggris.

Indeks bursa saham Tadawul All Share Index 2,1 persen pada perdagangan hari ini. Meskipun demikian, secara umum pekan ini indeks saham Saudi menguat 1,6 persen, didorong aksi beli yang dilakukan investor institusi domestik.

Data menunjukkan, investor institusional dalam negeri mencatat net buy sebesar 7,8 miliar riyal selama sepekan hingga 18 Oktober 2018 lalu. Ini merupakan angka tertinggi sejak Juni 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com