JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tentu sudah biasa untuk berbicara mengenai ekonomi di forum publik, mulai yang dihadiri masyarakat biasa hingga tokoh penting dunia.
Tapi apa jadinya, jika mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyampaikan tentang perekonomian negara di hadapan anak-anak sekolah dasar?
Melalui program "Kemenkeu Mengajar", Sri Mulyani menyampaikan berbagai hal tentang sistem perekonomian negara dengan menggunakan bahasa yang sederhana.
Hal itu tak lain agar materi yang ia sampaikan dapat diterima oleh anak-anak sekolah dasar itu.
Baca juga: Sri Mulyani Ungkap Alasan Pemerintah buat Dana Kelurahan
Dalam video berdurasi lebih dari 30 menit yang diunggah akun Facebook Kementerian Keuangan Republik Indonesia itu, sosok menteri yang menyabet penghargaan Menteri Keuangan Terbaik Asia Timur dan Pasifik versi Majalah Global Markets, berbincang dengan siswa-siswi kelas VI di SDN Kenari 07 Jakarta pada Senin (24/10/2018).
"Hari ini, ada yang kenal sama saya tidak?" tanya Sri Mulyani.
"Kenal... Sri Mulyani," jawab siswa-siswi serempak.
"Sri Mulyani itu siapa, sih?" lanjut sang menteri.
"Menteri Keuangan," para siswa menjawab kompak.
Dengan gaya komunikasi yang ringan, Sri Mulyani menjelaskan banyak hal, mulai dari posisi menteri sebagai pembantu presiden, sumber-sumber penerimaan negara, hingga uang pajak yang digunakan untuk membangun fasilitas umum.
Para siswa tersebut terlihat antusias mendengarkan penjelasan sang menteri.
Ada yang menggemaskan saat anak-anak ini ditawari untuk menjadi menteri dan maju ke depan kelas. Tidak ada yang mengajukan diri, sehingga sang menteri harus menunjuk salah satu siswa.
Akan tetapi, saat diminta untuk menjadi kepala kepolisian, anak-anak berebut dengan ramai-ramai mengacungkan tangan.
Program Kemenkeu Mengajar ini sudah diadakan sejak 2016. Adapun kegiatan kali ini adalah kali ketiga dilakukan di 174 SD dengan total siswa sebanyak 58.799.
Tidak hanya Sri Mulyani, kegiatan ini juga diikuti oleh 3.562 relawan yang terdiri atas pejabat dan pelaksana dari sebelas unit eselon I.
Meskipun program kementerian, namun seluruh biaya yang digunakan tidak melibatkan dana APBN, dan para relawan yang terlibat tidak menerima honor apa pun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.