Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Dorong Produktivitas Komoditas Pangan, Kementan Tingkatkan Mutu Benih

Kompas.com - 24/10/2018, 16:30 WIB
Mikhael Gewati

Editor

KOMPAS.com - Direktur Perbenihan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Muhammad Takdir Mulyadi mengatakan, untuk meningkatkan produktivitas komoditas tanaman pangan salah satunya dilakukan melalui peningkatan mutu benih.

Hal itu Takdir Mulyadi katakan saat mewakili Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat membuka Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Tingkat Nasional VI Tahun 2018 bersama Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdulah. Acara ini dilaksanakan dari tanggal 23 - 26 Oktober 2018 di Maros, Sulawesi Selatan. 

Dalam keterangan resmi yang Kompas.com terima, Rabu (24/2018), Takdir mengatakan, Kementan mengapresiasi terselenggaranya acara tersebut. 

Ini karena relevan dengan usaha Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan mutu benih. Sebab di acara tersebut para produsen benih dapat berkumpul dan bertukar informasi.

"Dengan adanya rangkaian acara itu, maka akan ada pelatihan dan uji kompetensi untuk para Pengawas Benih Tanaman (PBT) sehingga kemampuan mereka bisa meningkat dalam mengawasi peredaran benih," ujar Takdir Mulyadi. 

Dalam kegiatan ini, dipamerkan juga berbagai benih tanaman pangan berkualitas yang diproduksi oleh Kementan. Nurdin Abdulah dan Takdir Mulyadi pun sempat memanen benih tanaman pangan, yaitu varietas inpari 8 yang dipamerkan dalam kegiatan tersebut.

Sebagai informasi, Mentan Amran memang menjadikan percepatan produksi dan perbanyakan benih berkualitas menjadi salah satu program prioritas Kementan. 

Tercatat, Kementan telah menganggarkan khusus untuk benih sejumlah Rp 5,5 triliun pada 2018. Berbagai upaya untuk peningkatan benih berkualitas juga terus didorong oleh Kementan.

Sementara itu, Gubernur Sulsel Nurdin Abdulah dalam sambutannya menyoroti perkembangan benih di nusantara.

Menurut dia Indonesia beberapa waku lalu adalah negara pengimpor benih terbesar. Ke depan diharapkan negeri ini bisa menghasilkan benih varietas unggul yang baik, meski banyaknya persoalan klasik yang harus diatasi dalam mengatur perbenihan.

"Saya ingin pertanian Indonesia menjadi mandiri akan benih. Untuk itu kita tidak boleh malu dan harus mau belajar apapun demi peningkatan produktivitas komoditas tanaman pangan," kata Gubernur Sulsel.

Salah satu daerah yang sudah mulai mengembangkan sendiri benih tanaman pangan adalah Sulawesi Selatan. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sulawesi Selatan, Fitriani.  

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang diwakili Direktur Perbenihan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Muhammad Takdir Mulyadi (lima dari kanan) dalam Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Tingkat Nasional VI Tahun 2018 yang dilaksanakan mulai tanggal 23 - 26 Oktober 2018 di Maros, Sulawesi Selatan. DOK. Humas Kementerian Pertanian RI Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang diwakili Direktur Perbenihan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Muhammad Takdir Mulyadi (lima dari kanan) dalam Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Tingkat Nasional VI Tahun 2018 yang dilaksanakan mulai tanggal 23 - 26 Oktober 2018 di Maros, Sulawesi Selatan.
Kata dia, sebagai salah satu lumbung pangan nasional, Sulawesi Selatan berhasil mengembangkan berbagai macam benih unggul dari berbagai komoditas pertanian lainnya.

Fitriani yang juga bertindak sebagai ketua panitia Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional VI ini mengungkapkan, Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional VI ini tidak hanya memaparkan berbagai benih varietas unggulan, tetapi juga menjadi tempat rembuk nasional. 

"Ini karena di acara tersebut berkumpul pula pelaku usaha perbenihan, petani, peserta dinas seluruh provinsi dan pemangku kebijakan untuk bersama membangun jaringan komunikasi.

Sebagai informasi, berdasarkan data BPS, provinsi Sulsel sudah menghasilkan 6 juta ton padi pada 2017. Capaian ini berkontribusi pada produksi padi untuk nasional.

Tak cuma itu, produksi jagung di Sulsel pada 2017 sebesar 2,34 juta ton. Produksi ini berkontribusi pada 8,9 persen produksi jagung nasional.

Fitriani mengatakan bahwa pencapaian tersebut tak lepas dari peran pemerintah pusat dan Kementan yang selalu memberikan perhatian kepada Sulsel.

“Kementan telah memberikan banyak bantuan, utamanya bantuan benih, pupuk, dan alsintan untuk Sulsel. Selain itu, Kementan dan kami juga telah bekerja sama yang baik dengan petani dan produsen benih di Sulsel," ungkap dia.

Fitriani pun berharap agar keberhasilan dan inovasi pertanian pangan di Sulsel ini dapat mendorong provinsinya menjadi produsen benih terbesar secara nasional.  

Selain memamerikan berbagai benih tanaman pangan berkualitas, dalam acara tersebut  diadakan pula temu usaha perbenihan, pertemuan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) dan Balai Benih Induk (BBI), kongres PBT serta acara hiburan lainnya yang kemudian ditutup dengan kunjungan wisata.

Turut hadir dalam kegiatan ini Pangdam XIV Hasannudin Mayjen TNI Surawahadi, Wakil Bupati Maros Hatta R, serta beberapa pejabat lainnya seperti Wakapolda Sulawesi Selatan, Ketua Komisi DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, serta berbagai pejabat daerah setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com